Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Perilaku "Phubbing" pada Mahasiswa Generasi Z: Dampak dan Penanganan

Oleh: Samsunuwiyati Mar'at, Psi (Dosen Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara) | Dr. Naomi Soetikno, M.Pd., Psi (Dosen Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara) | Valencia Giovanni Permana, S.Psi (Mahasiswa Program Studi Psikologi Profesi Jenjang Magister, Universitas Tarumanagara)

KOMPAS.com - Dewasa ini penggunaan smartphone menjadi hal yang tidak bisa lepas dari kehidupan sehari-hari. Tidak hanya menggantikan fungsi ponsel biasa, smartphone juga sudah menggantikan penggunaan komputer dan perangkat lainnya.

Hal ini disebabkan smartphone memberikan kemudahan untuk mengakses berbagai macam fungsi hanya dengan satu layar yang dapat diakses kapan saja dan di mana saja (Samaha & Hawi, 2016).

Pengguna smartphone kini sudah menyebar di seluruh kalangan sosial, termasuk mahasiswa yang saat ini merupakan bagian dari generasi Z.

Generasi Z merupakan orang-orang yang lahir antara tahun 1993 hingga 2005 (Turner, 2015). Mereka merupakan generasi pertama dengan akses teknologi digital berskala luas dalam bentuk ponsel, wifi, dan permainan interaktif di komputer (Bassiouni & Hackley, 2014).

Kondisi ini membawa mereka memeroleh kemudahan dalam mencari dan memeriksa informasi yang dibutuhkan, serta berbagi informasi dengan cepat melalui berbagai perangkat komunikasi atau media sosial (Csobanka, 2016).

Di samping membawa dampak positif bagi kehidupan mahasiswa generasi Z, meluasnya penggunaan teknologi komunikasi digital juga berdampak negatif.

Salah satunya adalah munculnya perilaku phubbing, yang merupakan kepanjangan dari phone dan snubbing.

Phubbing adalah perilaku mengabaikan orang lain saat berinteraksi karena terlalu fokus memerhatikan smartphone.

Orang yang melakukan phubbing disebut phubber, sedangkan orang lain yang menerima phubbing disebut phubbee (Roberts & David, 2016).

Umumnya, seorang phubber memiliki 4 ciri, yaitu: tidak bisa jauh dari gadget (nomophobia), berkonflik dengan orang lain karena penggunaan gadget (interpersonal conflict), dilakukan sebagai upaya melarikan diri dari orang lain atau aktivitas tertentu (self-isolation), dan yang bersangkutan sebenarnya sadar bahwa perilakunya dapat merugikan, tapi tetap dilakukan (problem acknowledgment) (Chotpitayasunondh & Douglas, 2018).

Phubbing yang terjadi pada mahasiswa generasi Z, biasanya disebabkan keinginan untuk selalu mengetahui berbagai informasi terkini, hiburan, menunjukkan aktivitas, pencapaian diri, serta tuntutan sosial dan akademis (Amelia, dkk., 2019).

Sementara itu, hasil penelitian Al-Saggaf dan O’Donnell tahun 2019 mengungkapkan phubbing sering dilakukan kepada orang-orang yang memiliki hubungan dekat dengan phubber.

Dampak dari phubbing dapat menyebabkan phubber dianggap kurang sopan dan kurang menaruh perhatian selama berinteraksi (Vanden-Abeele dkk., 2016).

Misalnya melakukan phubbing selama dosen atau teman mahasiswa lainnya sedang memberikan penjelasan. Dengan demikian, materi yang diberikan bisa jadi kurang dapat dipahami.

Selain itu, phubbing juga diketahui dapat menurunkan rasa keterhubungan, empati, kedekatan emosional, suasana hati, kepuasan dalam hubungan, merasa dikucilkan, bahkan mengancam harga diri (Misra dkk., 2014; Nakamura, 2015; Roberts & David, 2016).

Sementara itu, penggunaan smartphone yang berlebihan juga dapat berdampak pada kesehatan fisik, seperti munculnya gangguan pada otot leher (Jia, dkk., 2019).

Mahasiswa yang melakukan phubbing terus menerus juga diketahui dapat mengalami kelelahan dan perih pada mata, pusing, serta mual (Amelia, dkk., 2019).

Adapun cara yang dapat disarankan untuk mulai berhenti phubbing (Nagarajappa, Naik, & Ramesh, 2020).

Pertama, menghindari penggunaan smartphone ketika sedang makan dan mengganti mode suara menjadi silent atau do not disturb.

Kedua, cobalah untuk meninggalkan smartphone di dalam tas atau lemari dan membiarkan terlebih dahulu, apabila ada notifikasi. Karena hal tersebut masih dapat menunggu, kecuali dalam kondisi darurat.

Ketiga, menantang diri untuk mengabaikan telepon atau pesan masuk pada saat makan atau pergi. Jika sudah berhasil melakukan ketiganya, jangan lupa untuk memberikan hadiah (reward) untuk diri sendiri. Selamat mencoba!

https://www.kompas.com/edu/read/2022/03/30/103419071/perilaku-phubbing-pada-mahasiswa-generasi-z-dampak-dan-penanganan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke