Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Butuh Sinergi, Begini Cara Cegah "Bullying" di Sekolah

KOMPAS.com - Perundungan atau bullying menjadi tindakan yang harus dihilangkan di dunia pendidikan Indonesia.

Bullying adalah perilaku tidak menyenangkan secara verbal fisik ataupun sosial, baik di dunia nyata maupun dunia maya.

Tindakan bullying ini membuat seseorang merasa tidak nyaman dan tertekan, baik dilakukan oleh perorangan maupun kelompok.

Dirangkum dari akun Instagram Direktorat Pendidikan Sekolah Dasar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Sabtu (5/2/2022), untuk mencegah tindakan bullying, ada beberapa cara yang bisa dilakukan siswa, sekolah, keluarga dan masyarakat. Yuk pahami tindakan bullying dan cegah hal ini terjadi di lingkungan sekolahmu.

Contoh tindakan bullying

Pertama-tama, untuk mencegah tindakan ini terjadi di sekolah, ketahui dulu tindakan apa saja yang termasuk bullying, antara lain:

  • Fisik berupa memukul, menampar, mendorong, menggigit, menendang, mencubit, mencakar hingga pelecahan seksual dan lain-lain.
  • Non-fisik berupa mengancam, mempermalukan, merendahkan, mengganggu, memanggil dengan julukan atau kecacatan fisik dan lain-lain.
  • Cyber merupakan perundungan melalui media elektronik.
  • Verbal
  • Non-verbal langsung.
  • Non-verbal tidak langsung.

Dampak bullying terhadap korban

Pemerintah dalam hal ini Kemendikbud Ristek serius dalam pencegahan bulliying di dunia pendidikan karena membawa dampak serius bagi para korbannya. Dampak serius yang dirasakan korban bullying seperti:

1. Kesakitan fisik dan psikologis.

2. Kepercayaan diri (self-esteem) yang merosot.

3. Malu, trauma, merasa sendiri, serba salah.

4. Takut ke sekolah.

5. Korban mengasingkan diri dari sekolah.

6. Menderita ketakutan sosial.

7. Timbul keinginan untuk bunuh diri dan mengalami gangguan jiwa.

Upaya cegah bullying

Untuk mencegah bullying di lingkungan sekolah, siswa bisa melakukan cara ini:

  • Mengembangkan budaya relasi atau pertemanan yang positif.
  • Ikut serta membuat dan menegakkan aturan sekolah terkait pencegahan bullying.
  • Ikut membantu teman yang menjadi korban.
  • Memahami dan menerima perbedaan tiap individu di lingkungan sebaya.
  • Saling mendukung satu sama lain.
  • Merangkul teman yang menjadi korban bullying.

Namun, pencegahan bullying tidak bisa jika dilakukan oleh satu pihak saja. Butuh sinergi antarpihak untuk mencegah tindakan ini terulang lagi. Upaya pencegahan bullying yang bisa dilakukan masyarakat antara lain:

Upaya pencegan bullying yang bisa dilakukan keluarga:

  • Membangun komunikasi antara anak dengan orangtua.
  • Memperkuat peran orangtua dalam mencegah perundungan, baik di rumah maupun di sekolah.
  • Sosialisasi dan advokasi terkait hak anak pada orangtua.
  • Melaporkan kepada sekolah jika anak menjadi korban.
  • Menyelaraskan pendisiplinan tanpa merendahkan martabat anak, baik di rumah maupun di sekolah.
  • Menyiapkan anak untuk menghadapi perundungan dengan berkata tidak.
  • Memberikan pengertian kepada pelaku perundungan untuk ikut mencegah.

Upaya pencegahan bullying yang bisa dilakukan satuan pendidikan

Demikian penjelasan mengenai bullying, dampak dan upaya pencegahan yang bisa dilakukan siswa, sekolah, orangtua, dan masyarakat. Dengan sinergi berbagai pihak, diharapkan perundungan tidak terjadi lagi di dunia pendidikan.

https://www.kompas.com/edu/read/2022/02/05/144317871/butuh-sinergi-begini-cara-cegah-bullying-di-sekolah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke