Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kisah 2 Mahasiswa Usia 16 Tahun Diterima Kuliah di Universitas Jember

Dari total mahasiswa baru itu, ternyata ada lima mahasiswa baru yang usianya masih 16 tahunan.

Mereka adalah Paramitha Kartika Dewi dan Putri Mulya Anggraini dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), M. Abdul Karim Al Hakim dan Regina Callista Nailah Puspamaya dari Fakultas Kedokteran (FK), serta Agung Fadlullah Ahmad dari Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik.

Lalu bagaimana mereka menembus persaingan ketat masuk ke Universitas Jember? Berikut dua cerita mahasiswa yang dilansir dari laman Universitas Jember, Senin (20/9/2021).

Paramitha mengaku, masa belajarnya tak ada yang istimewa kala merebut satu kursi kuliah di Universitas Jember lewat Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2021.

"Namun saya punya prinsip, harus bisa sejajar dengan mereka yang ada di peringkat terbaik di sekolah, caranya yah giat belajar," kata dia melansir laman Universitas Jember.

Prestasi Paramitha memang patut dibanggakan, saat bersekolah di MTs Negeri 2 Jember dan MAN 2 Probolinggo, dia hanya butuh waktu 2 tahun untuk menyelesaikan masing-masing sekolah, karena selalu masuk di program kelas akselerasi.

Tak heran di usianya yang baru 16 tahun 6 bulan dan 23 hari sudah resmi diterima di Universitas Jember.

Dan pilihannya mantap di Program Studi (Prodi) Pendidikan Biologi yang disukainya.

"Masuk ke kelas akselerasi membuat saya harus selalu siap belajar sesuatu yang baru dalam waktu cepat, Alhamdulillah, lingkungan sekolah dan keluarga saya sangat mendukung," ucap wanita yang suka hobi olahraga ini.

Bergaul dengan kawan-kawan sekolah yang umumnya lebih tua tak lantas menjadikan Paramitha jadi canggung.

Hal itu karena dia menjalani dengan apa adanya, sehingga tidak ada kesulitan bergaul dengan kawan yang lebih tua dan saat komunikasi tetap nyambung.

"Malah saya sering dibantu oleh kawan-kawan jika ada kesulitan," terang dia.

Cerita serupa disampaikan M. Abdul Karim Al Hakim. Dia diterima di FK Universitas Jember saat usianya baru memasuki 16 tahun 4 bulan 12 hari.

Hakim biasa dia disapa mengaku, dirinya lebih senang berteman dengan kawan-kawan yang lebih senior dari usianya.

Hakim bercerita, saat dulu sekolah di MAN 2 Kota Malang, banyak kawan-kawan yang memberi perhatian kepada dirinya.

"Mungkin karena dianggap adik yah. Malah jika saya tidak paham arti kalimat Bahasa Jawa maka kawan-kawan yang ngasih pemahaman," tegas Hakim yang masa kecilnya dihabiskan di Kalimantan Utara.

Tidak sama dengan Paramitha, Hakim menyelesaikan pendidikan di SMP dan SMA secara normal.

Dia bercerita, dirinya masuk SD Cendekia Taka Bulungan pada usia 5 tahun.

Nah, pada tahun 2015 saat dirinya duduk di kelas 5, ada kejadian jumlah siswa kelas 6 peserta Ujian Nasional di sekolahnya kurang.

"Dari situ, saya di tes apakah layak ikut Ujian Nasional, eh ternyata dinyatakan bisa ikut Ujian Nasional. Alhamdulillah saya lulus Ujian Nasional dan lanjut ke SMP walau usia masih 10 tahun," tuturnya.

Hakim memilih kuliah jadi dokter karena terinspirasi dari kakaknya, Sayyidah Auliany Aminy yang kuliah di FK Universitas Jember juga.

Lanjut Hakim menceritakan, memang dia ingin masuk ke Fakultas Teknik.

Namun, dia merasa jika masuk ke Fakultas Kedokteran, maka kuliahnya bisa lebih mudah. Karena, bisa bertanya dan belajar dari kakaknya.

Selama dua bulan penuh sebelum tes Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), Hakim belajar penuh di bawah bimbingan kakaknya.

Dengan mengerjakan latihan soal dan mengikuti banyak kegiatan try out. Hasilnya, dia diterima menjadi mahasiswa untuk kuliah di FK Universitas Jember.

https://www.kompas.com/edu/read/2021/09/20/143228971/kisah-2-mahasiswa-usia-16-tahun-diterima-kuliah-di-universitas-jember

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke