Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kemendikbud Ristek Minta Mahasiswa Jadi Solusi Terbaik Bangsa

KOMPAS.com - Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud Ristek, Nizam berharap mahasiswa dapat memberikan sumbangsih terbaiknya dalam menjawab berbagai persoalan bangsa yang begitu krusial terjadi saat ini.

Menurut Nizam, di tengah kesulitan pandemi Covid-19 saat ini, mahasiswa tetap berjuang untuk berkompetisi National University Debating Championship (NUDC) dan Kompetisi Debat Mahasiswa Indonesia (KDMI) 2021.

"Kami yakin ke depan adik-adik mahasiswa akan menjadi sosok yang mengisi pembangunan Indonesia, terutama dalam memberikan sumbangsih yang bermanfaat di bidangnya masing-masing, agar menjawab persoalan bangsa," kata Nizam melansir laman Kemendikbud Ristek, Rabu (25/8/2021).

Nizam juga berharap, mahasiswa yang menang dalam NUDC dan KDMI bisa meneruskan pengetahuannya ke generasi-generasi berikutnya, sehingga tidak berhenti di sini saja.

Namun, mahasiswa bisa mencetak talentanya masing-masing.

"Pada saat nanti ada kesempatan untuk ajang internasional, kami berpesan agar adik-adik yang terpilih untuk mewakili Indonesia agar dapat memberikan kontribusi terbaik bagi nusa bangsa tanah air Indonesia," ungkap dia.

Plt. Puspresnas, Asep Sukmayadi mengatakan, acara NUDC dan KDMI 2021 adalah upaya Kemendikbud Ristek dalam mengembangkan teknik komunikasi dan berargumen secara tepat.

"Kami berikan kesempatan kepada generasi muda untuk membangun keterampilan berkomunikasi baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris, membangun pola pikir dan argumen kritis guna menjawab persoalan bangsa," jelas Nizam.

Lanjut Nizam menjelaskan, debat adalah kompetensi yang fundamental untuk dikuasai seorang warga negara yang baik.

Di samping tata bahasa, logika, dan retorika, ada kompetensi lain yang tak kalah penting, yaitu bidang aritmatika, geometri, musik, dan astronomi.

Semua itu, kata Nizam, merupakan fondasi bagi seorang warga negara yang baik untuk membangun masyarakat yang madani dan demokratis.

"Partisipasi masyarakat dalam beretorika, kemampuan berbahasa untuk mempersuasi, membangun argumentasi yang didasarkan nalar logika yang benar akan berujung pada perdebatan yang menghasilkan sintesa kebenaran ilmiah," tutur dia.

"Selain itu, bagaimana kita melakukan debat secara santun, tidak menyerang pribadi, dan tidak emosional juga penting," urai Nizam.

Pada bagian lain, Nizam mengungkapkan, kehadiran pengembangan teknologi dan informasi yang demikian cepat mendorong para lulusan perguruan tinggi untuk mampu beradaptasi dengan perubahan.

Harapannya, generasi muda terus bersemangat menjadi pemelajar sepanjang hayat dan memiliki kepedulian terhadap pembangunan yang berkelanjutan.

"Untuk itu, Kemendikbud Ristek telah meluncurkan Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang bertujuan untuk mendorong mahasiswa untuk tidak hanya unggul dalam akademik, namun juga menjadi individu yang kreatif, inovatif, berdaya saing tinggi, dan berkarakter," tukas dia.

https://www.kompas.com/edu/read/2021/08/25/153831371/kemendikbud-ristek-minta-mahasiswa-jadi-solusi-terbaik-bangsa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke