Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bersama Polinema, Polimarin Bentuk Prodi Mekatronika Kapal

KOMPAS.com - Politeknik Maritim Negeri Indonesia (Polimarin) Semarang, Jawa Tengah sedang bersiap membuat Program Studi (Prodi) Mekatronika Kapal. Pendirian prodi baru ini akan dilakukan bersama dengan Politeknik Negeri Malang (Polinema).

"Ini demi menyediakan program fast track, multi-entry dan multi-exit. Dari situlah pentingnya dan dari mitra kami, yakni Politeknik Negeri Malang (Polinema), siap berkolaborasi terkait Prodi Mekatronika Kapal," kata Direktur Polimarin Sri Tutie Rahayu dalam keterangannya, melansir laman Vokasi Kemdikbud, Rabu (8/10/2020).

Sri menjelaskan, kampus ini juga sedang menjalankan program "link and match" dengan program industri dan dunia kerja (Iduka). Hal ini merupakan upaya kampus dalam mengimplementasikan tantangan revolusi industri 4.0.

"Bahkan kampus ini sudah membicarakan industri 5.0. Adapun revolusi industri 4.0 yang serba teknologi, big data, dan sebagainya, betul-betul kami harapkan bisa menjawab tantangan telah diupayakan oleh Prodi Teknika kami," jelas dia.

Lulusan sesuai kebutuhan

Praktisi Permesinan dan Sistem Kelistrikan Kapal PT Jannata Marina Indah, Tri Joko memandang lulusan vokasi harus mampu menguasai keahlian, pengetahuan, dan karakter yang baik sesuai kebutuhan industri.

Hal itu dikarenakan, banyak lulusan di lapangan yang tidak memiliki ketiga komponen tersebut. Dengan begitu bisa membahayakan dirinya sendiri dan dapat mengakibatkan kerusakan yang fatal bagi perusahaan.

"Kebutuhan sumber daya maritim yang diperlukan industri, yakni lulusan yang memiliki keahlian, pengetahuan, sikap yang baik atau karakter, dan inovasi," jelasnya.

Menurut Technical Advisor dan MSM Training Manager PT Meratis Line Sumarcatur Budi, kondisi revolusi industri yang kian berubah dan berkembang, membuat tingkat pengalaman lulusan saja tidak relevan dengan kondisi di lapangan.

Sedangkan teori dasar keilmuan akan terus digunakan sebagai salah satu sumber ilmu pengetahuan yang akan bermuara ke pengalaman di lapangan.

"Kalau kita punya dasar yang kuat, maka perubahan aturan dan teknologi akan bisa beradaptasi. Jadi, kita tidak harus mengubah kurikulum setiap waktu, tapi justru merumuskan kurikulum yang kuat sebagai dasar. Itu yang lebih penting," ungkap Catur.

Maka dari itu, dia mengharapkan dosen Polimarin tak hanya mengajar dengan konsep menceritakan pengalaman, tapi juga mempelajari teori yang akan berguna bagi lulusan sekolah maritim.

"Pengajar jangan hanya mengajar berdasarkan pengalaman, tapi harus ilmu pengetahuan. Pengalaman bisa memperkaya ilmu pengetahuan. Kemudian disiplin kurikulum, mulai dari fungsi, kompetensi, pokok bahasan, dan topik. Dan berikan pengetahuan dasar yang kuat," tukas dia.

https://www.kompas.com/edu/read/2020/10/08/161625771/bersama-polinema-polimarin-bentuk-prodi-mekatronika-kapal

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke