Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata dan Fakta: Menguji Sejumlah Pernyataan Mahfud MD dalam Debat Cawapres

Kompas.com - 26/12/2023, 08:48 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

Pembangunan IKN direncanakan puluhan tahun 

Mahfud MD mengatakan, pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara baru dilaksanakan setelah puluhan tahun menjadi rencana.

Hal ini dikatakan Mahfud ketika mempertanyakan rencana calon wakil presiden nomor urut 1, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) membangun 40 kota selevel Jakarta jika terpilih menjadi wakil presiden. 

"Pak Imin, saya agak kaget juga mau membangun 40 kita selevel Jakarta, apa itu bisa dilaksanakan lima tahun Bapak menjadi presiden dan wakil presiden? Berapa kota dalam 5 tahun?" kata Mahfud. 

"Ini IKN saja sudah puluhan tahun baru dilaksanakan, itu pun yang investasi baru dalam bentuk janji, belum ada yang melaksanakan. Lalu kalau saudara (punya rencana) 40 (kota), luar biasa menurut saya 40 kota selevel Jakarta yang sudah metropolitan," tuturnya.

Faktanya:

Presiden Jokowi mengatakan, rencana pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara sudah digagas sejak lama. Dia menyatakan, gagasan itu sudah ada sejak zaman Presiden pertama RI, Soekarno. 

Kendati demikian, klaim rencana pembangunan Ibu Kota Negara ada sejak zaman Soekarno sempat dibantah oleh sejarawan JJ Rizal.

Menurut Rizal, Soekarno memang pernah menyambangi lokasi yang sekarang disebut Palangkaraya di Kalimantan Tengah. Namun, menurut dia klaim Soekarno datang ke Palangkaraya untuk menjadikannya lokasi baru ibu kota tidak tepat.

Rizal menyatakan, saat itu Soekarno berkeinginan membagi beban Jakarta, namun pada akhirnya Soekarno menetapkan Jakarta sebagai ibu kota.

Sejumlah data sejarah juga tidak ada yang memperlihatkan pernyataan Soekarno ingin memindahkan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan.

Selengkapnya baca di sini.

Korupsi besar-besaran pada lembaga eksekutif, legislatif, yudikatif

Mahfud MD mengatakan, berdasarkan data Transparency International korupsi di Indonesia terjadi korupsi besar-besaran. Bahkan, korupsi secara besar-besaran itu terjadi di Indonesia pada tiga ranah trias politica, yaitu legislatif, eksekutif, dan yudikatif.

"Berdasarkan hasil CG Transparency International, korupsi terjadi di lembaga legislatif, eksekutif, dan yudikatif secara besar-besaran," kata Mahfud.

Faktanya:

Berdasarkan laporan Transparency International pada 31 Januari 2023, skor Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia pada 2022 memang mengalami penurunan di angka 34. Skor itu menurun jika dibandingkan tahun 2021 yang berada di angka 38. 

Sekretaris Jenderal Transparency International (TII) Danang Widoyoko mengungkapkan, penurunan IPK Indonesia pada 2022 menunjukkan bahwa strategi dan program pemberantasan korupsi tidak efektif.

Menurut dia, stagnasi pencegahan korupsi politik dan korupsi peradilan berkontribusi pada turunnya skor dan peringkat Indonesia.

Sementara itu data Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), sejak tahun 2004 hingga 2003, terdapat penindakan terhadap 344 anggota legislatif, yaitu DPR dan DPRD.

Kemudian di sektor eksekutif, ada 38 kepala lembaga dan menteri yang kena penindakan KPK dalam kasus korupsi. Untuk tingkat yudikatif, KPK melakukan penindakan terhadap 31 hakim dan pejabat di lingkup kehakiman. 

Selengkapnya baca di sini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] Badan Intelijen Iran Gerebek Kedubes India di Teheran

[HOAKS] Badan Intelijen Iran Gerebek Kedubes India di Teheran

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pilot Helikopter Presiden Iran adalah Agen Mossad Bernama Eli Koptar

[HOAKS] Pilot Helikopter Presiden Iran adalah Agen Mossad Bernama Eli Koptar

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Prabowo Mengamuk Usai Sri Mulyani Beberkan Kasus Korupsinya

[HOAKS] Prabowo Mengamuk Usai Sri Mulyani Beberkan Kasus Korupsinya

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Puing Pesawat Latih, Bukan Helikopter Presiden Iran

[KLARIFIKASI] Foto Puing Pesawat Latih, Bukan Helikopter Presiden Iran

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Vaksinasi Booster Covid-19 Runtuhkan Kekebalan Tubuh

INFOGRAFIK: Hoaks Vaksinasi Booster Covid-19 Runtuhkan Kekebalan Tubuh

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Harrison Ford Pimpin Demo Kemerdekaan Palestina

[HOAKS] Harrison Ford Pimpin Demo Kemerdekaan Palestina

Hoaks atau Fakta
Rekor dan Pencapaian Manchester City, Jawara Premier League...

Rekor dan Pencapaian Manchester City, Jawara Premier League...

Data dan Fakta
Disinformasi, Bill Gates Ciptakan Pasar untuk Vaksin Flu Burung

Disinformasi, Bill Gates Ciptakan Pasar untuk Vaksin Flu Burung

Hoaks atau Fakta
Hoaks soal Konflik Israel-Palestina, dari Kehadiran Rusia sampai Video Rekayasa

Hoaks soal Konflik Israel-Palestina, dari Kehadiran Rusia sampai Video Rekayasa

Hoaks atau Fakta
Fakta Seputar Kecelakaan Helikopter yang Tewaskan Presiden Iran

Fakta Seputar Kecelakaan Helikopter yang Tewaskan Presiden Iran

Data dan Fakta
[HOAKS] 25 Orang Tewas Saat Pesta Pernikahan di China

[HOAKS] 25 Orang Tewas Saat Pesta Pernikahan di China

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bantuan Dana Rp 250 Juta Mengatasnamakan Kerajaan Arab Saudi

[HOAKS] Bantuan Dana Rp 250 Juta Mengatasnamakan Kerajaan Arab Saudi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Kenaikan Tarif Listrik mulai 1 Mei 2024

[HOAKS] Kenaikan Tarif Listrik mulai 1 Mei 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Manipulasi Foto Seorang Anak Korban Gempuran Israel di Rafah

[KLARIFIKASI] Manipulasi Foto Seorang Anak Korban Gempuran Israel di Rafah

Hoaks atau Fakta
Cek Fakta Sepekan: Hoaks Prabowo-Gibran Gagal Dilantik | Kehadiran Rusia di Gaza

Cek Fakta Sepekan: Hoaks Prabowo-Gibran Gagal Dilantik | Kehadiran Rusia di Gaza

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com