KOMPAS.com - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka memaparkan sejumlah gagasannya dalam debat cawapres di di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Jumat (22/12/2023).
Adapun debat tersebut membahas mengenai ekonomi kerakyatan dan ekonomi digital, keuangan, investasi, pajak, perdagangan, pengelolan APBN-APBD, serta infrastruktur dan perkotaan.
Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri beberapa pernyataan Gibran dalam debat tersebut. Berikut hasil rangkuman cek fakta pernyataan Gibran dalam debat cawapres Jumat (22/12/2023).
Gibran mengatakan, rata-rata pertumbuhan ekonomi di Indonesia tetap resilience di angka 5 persen.
Di tengah gempuran resesi global, perang dagang, konflik geopolitik rata-rata pertumbuhan ekonomi kita tetap resilience di angka 5 persen," kata Gibran
Faktanya:
Dosen Universitas Pendidikan Ganesha Putu Sukma Kurniawan mengatakan, dalam dua dekade terakhir (1998—2022), nilai tengah atau median pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah 5,03 persen.
Pada era Presiden Joko Widodo (2015—2022), pertumbuhan normalnya berada di kisaran 4,8—5,3 persen.
Kondisi tidak normal sempat terjadi pada 2020—2021, saat Indonesia dilanda pandemi Covid-19. Adapun, data memperlihatkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam tujuh tahun terakhir juga tidak mencapai rata-rata 5 persen.
Berikut pertumbuhan ekonomi di Indonesia dalam beberapa tahun belakang menurut BPS:
Selengkapnya baca di sini.
Gibran mengatakan, di Solo sudah ada sekolah keamanan siber atau cyber security yang berada di Solo Technopark.
“Kita juga harus hati-hati untuk masalah pencurian data. Karena itu harus kita kuatkan cybersecurity dan cyberdefence kita. Itu sudah kita lakukan di Solo di Solo Technopark, ada sekolah cybersecurity," kata Gibran.