Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden-Wapres Terpilih

Kompas.com - 27/04/2024, 19:24 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Sebuah unggahan mengeklaim Komisi Pemilihan Umum (KPU) menunda  penetapan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden terpilih di Pemilihan Presiden 2024.

Namun, setelah ditelusuri video tersebut tidak benar atau hoaks.

Narasi yang beredar

Narasi yang mengeklaim KPU menunda penetapan Prabowo-Gibran sebagai presiden-wakil presiden terpilih muncul di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun YouTube ini.

Akun tersebut membagikan sebuah video berdurasi 13 menit 59 detik pada 24 April 2024 dengan judul:

KPU TUNDA PENETAPAN PRABOWO GIBRAN

Tangkapan layar akun YouTube narasi yang menyebut KPU menunda penetapan Prabowo-Gibran sebagai presiden-wakil presidenAkun YouTube Tangkapan layar akun YouTube narasi yang menyebut KPU menunda penetapan Prabowo-Gibran sebagai presiden-wakil presiden

Penelusuran Kompas.com

Setelah disimak sampai tuntas, dalam video tidak ditemukan informasi KPU menunda untuk menetapkan Prabowo-Gibran sebagai presiden-wakil presiden.

Narator hanya membacakan artikel di laman Tribunnews ini yang berjudul "Gugatannya Diterima PTUN Untuk Disidangkan, Tim Hukum PDIP Minta KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran". 

Artikel tersebut membahas soal Tim Hukum PDI-P yang  meminta KPU menunda penetapan Prabowo -Gibran sebagai presiden-wakil presiden terpilih pada  Rabu (24/4/2024).

Sebab, Tim Hukum PDI-P mengeklaim gugatannya terhadap KPU ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta terkait pencalonan Gibran ternyata diterima untuk disidangkan.

Sementara itu, beberapa klip dalam video juga tidak terkait dengan narasi KPU  menunda penetapan Prabowo-Gibran sebagai presiden-wakil presiden terpilih.

Salah satu klip yang menampilkan Ketua Tim Hukum PDI-P Gayus Lumbuun identik dengan unggahan di kanal YouTube Kompas.com ini. 

Dalam video Gayus juga mengatakan, PTUN Jakarta telah memutuskan  gugatan PDI-P terhadap KPU terkait proses penyelenggaraan Pemilu 2024 layak diproses dalam sidang pokok perkara.

Sehingga, ia meminta KPU  menunda penetapan Prabowo-Gibran sebagai presiden dan wakil presiden terpilih. 

Sementara itu KPU tetap menetapkan Prabowo-Gibran sebagai presiden-wakil presiden. Diberitakan Kompas.com, penetapan dilakukan melalui sidang pleno terbuka pada Rabu (24/4/2024) di kantor KPU RI.

Prabowo-Gibran dinyatakan menang atas dua pasangan calon lainnya dengan selisih cukup jauh.  Prabowo-Gibran memperoleh suara 96.214.691 atau sekitar 58,59 persen dari 164.227.475 suara sah nasional di Pilpres 2024.

Kesimpulan

Narasi yang mengeklaim KPU menunda dalam menetapkan Prabowo-Gibran sebagai presiden-wakil presiden terpilih tidak benar atau hoaks.

Judul dengan isi video tidak sesuai. Narator hanya membahas soal  Tim Hukum PDI-P yang meminta KPU RI menunda penetapan Prabowo -Gibran sebagai presiden-wakil presiden terpilih pada Rabu (24/4/2024).

Mereka mengeklaim gugatannya terhadap KPU ke PTUN Jakarta terkait pencalonan Gibran ternyata diterima untuk disidangkan.

Sementara, KPU tetap menetapkan Prabowo-Gibran sebagai presiden-wakil presiden terpilih pada Rabu (24/4/2024). 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta Vaksin AstraZeneca: Efektivitas, Keamanan, dan Penggunaan di Indonesia

Fakta Vaksin AstraZeneca: Efektivitas, Keamanan, dan Penggunaan di Indonesia

Data dan Fakta
Pemberantasan Wabah Cacar, dari Teknik Kuno hingga Penemuan Vaksin

Pemberantasan Wabah Cacar, dari Teknik Kuno hingga Penemuan Vaksin

Sejarah dan Fakta
Berbagai Manipulasi Video Figur Publik Promosikan Judi 'Online'

Berbagai Manipulasi Video Figur Publik Promosikan Judi "Online"

Hoaks atau Fakta
Peristiwa Cimanggis 1998, Upaya Reformasi dan Menumbangkan Orde Baru

Peristiwa Cimanggis 1998, Upaya Reformasi dan Menumbangkan Orde Baru

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Prabowo Akan Menikahi Sofiatun Gudono pada 20 Mei

[HOAKS] Prabowo Akan Menikahi Sofiatun Gudono pada 20 Mei

Hoaks atau Fakta
Kebencian terhadap Perang Nuklir yang Melahirkan Godzilla

Kebencian terhadap Perang Nuklir yang Melahirkan Godzilla

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Cristiano Ronaldo Kritik Penampilan Marselino Ferdinan

[HOAKS] Cristiano Ronaldo Kritik Penampilan Marselino Ferdinan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pelatih Timnas Guinea Kaba Diawara Sebut Indonesia Negara Miskin

[HOAKS] Pelatih Timnas Guinea Kaba Diawara Sebut Indonesia Negara Miskin

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Saldi Isra Mundur dari Hakim MK, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Hoaks Saldi Isra Mundur dari Hakim MK, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
Misteri Penemuan Mayat di Kepulauan Seribu pada 1998...

Misteri Penemuan Mayat di Kepulauan Seribu pada 1998...

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Lionel Messi Kritik Marselino Ferdinan karena Bermain Egois

[HOAKS] Lionel Messi Kritik Marselino Ferdinan karena Bermain Egois

Hoaks atau Fakta
Beethoven Diyakini Tak Sepenuhnya Tuli Saat Debut 'Symphony No. 9'

Beethoven Diyakini Tak Sepenuhnya Tuli Saat Debut "Symphony No. 9"

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Guinea Mundur dari Babak Play-off Olimpiade Paris 2024

[HOAKS] Guinea Mundur dari Babak Play-off Olimpiade Paris 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Pertemuan Jokowi dan Megawati di Istana pada 2016

[KLARIFIKASI] Video Pertemuan Jokowi dan Megawati di Istana pada 2016

Hoaks atau Fakta
Hoaks, Spongebob Squarepants Terinspirasi Kisah Tragis Bocah 9 Tahun

Hoaks, Spongebob Squarepants Terinspirasi Kisah Tragis Bocah 9 Tahun

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com