Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/04/2024, 18:55 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Beredar video yang mengeklaim advokat Yusril Ihza Mahendra menyebut pasangan calon nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, didiskualifikasi.

Namun, setelah ditelusuri video tersebut tidak benar dan merupakan hasil manipulasi.

Adapun Yusril merupakan Ketua Tim Pembela Prabowo-Gibran dalam sidang sengketa hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Narasi yang beredar

Narasi bahwa Yusril menyebut Prabowo-Gibran didiskualifikasi dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, serta akun TikTok ini dan ini.

Akun tersebut membagikan video Yusril sedang diwawancarai wartawan. Dalam video singkat tersebut Yusril mengatakan demikian:

Bahwa Prabowo itu didiskualifikasi dan kemudian dilakukan pemilihan ulang presiden hanya diikuti oleh dua pasangan yaitu Pak Ganjar dan Pak Mahfud dan Pak Anies, Pak Muhaimin. Sementara Pak Prabowo dan Pak Gibran tidak boleh ikut.

Kemudian, video itu diberi keterangan demikian: 02 akhirnya disqualifikasi. Alhamdulillah.

Tangkapan layar Facebook narasi yang mengeklaim Yusri sebut Prabowo-Gibran didiskualifikasiAkun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang mengeklaim Yusri sebut Prabowo-Gibran didiskualifikasi

Penelusuran Kompas.com

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video tersebut identik dengan konten di kanal YouTube Kompas TV ini.

Dalam video aslinya, Yusril mempertanyakan langkah dari kubu Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud yang meminta mendiskualifikasi Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024.

Yusril yakin kubu Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud sulit menang dalam gugatan sengketa hasil Pilpres 2024 di MK.

Hal itu disampaikan Yusril saat menghadiri acara Silaturahmi dan Buka Puasa TKN Prabowo-Gibran di Jakarta pada Senin (25/3/2024)

Dalam video Yusril mengatakan demikian:

Dari apa yang berkembang dari permohonan yang kami baca sekarang ini, walaupun itu bukan merupakan suatu salinan resmi dari permohonan yang disampaikan ke Mahkamah Konstitusi, kami dapat menyimak bahwa salah satu pemohon menghendaki supaya Pak Prabowo dan Pak Gibran didiskualifikasi.

Dan kemudian dilakukan pemilihan ulang presiden hanya diikuti oleh dua pasangan yaitu Pak Ganjar dan Pak Mahfud dan Pak Anies,Pak Muhaimin. Sementara Pak Prabowo dan Pak Gibrannya tidak boleh ikut.

Yang kedua menghendaki supaya Pak Gibrannya yang didiskualifikasi tapi Pak Prabowonya dipersilakan mencari pasangan baru, kemudian diadakan pilpres ulang tiga pasangan calon seperti yang telah terjadi belum lama ini.

Adapun perkara sengketa hasil pilpres akan diputuskan pada 22 April 2024. Dalam sidang itu MK akan menyatakan sah atau tidaknya kemenangan pasangan Prabowo-Gibran.

Kesimpulan

Narasi bahwa Yusril menyebut pasangan Prabowo-Gibran didiskualifikasi adalah tidak benar atau hoaks.

Dalam video aslinya, Yusril justru mempertanyakan langkah kubu Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud yang meminta MK mendiskualifikasi Prabowo-Gibran.

Yusril yakin kubu Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud sulit menang dalam gugatan sengketa hasil Pilpres 2024.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[KLARIFIKASI] Belum Ada Bukti Rafael Alun Korupsi Rp 3.000 Triliun

[KLARIFIKASI] Belum Ada Bukti Rafael Alun Korupsi Rp 3.000 Triliun

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Manipulasi Video Ledakan Asteroid Saat Menabrak Bulan

[KLARIFIKASI] Manipulasi Video Ledakan Asteroid Saat Menabrak Bulan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Ronaldo Berikan Pujian kepada Timnas Indonesia U23

[HOAKS] Ronaldo Berikan Pujian kepada Timnas Indonesia U23

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bulan Kembar di Pegunungan Arfak pada 26 April

[HOAKS] Bulan Kembar di Pegunungan Arfak pada 26 April

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Pelatih Korsel Mengamuk Usai Kalah dari Indonesia di Piala Asia U23

[HOAKS] Video Pelatih Korsel Mengamuk Usai Kalah dari Indonesia di Piala Asia U23

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Penjelasan Pertamina soal Video Konsumen Cekcok di SPBU Putussibau

[KLARIFIKASI] Penjelasan Pertamina soal Video Konsumen Cekcok di SPBU Putussibau

Hoaks atau Fakta
Cek Fakta Sepekan: Hoaks Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda | Bahaya SO2 di Jawa

Cek Fakta Sepekan: Hoaks Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda | Bahaya SO2 di Jawa

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Beredar Hoaks Sandra Dewi Dijemput Paksa Polisi

[VIDEO] Beredar Hoaks Sandra Dewi Dijemput Paksa Polisi

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Konten Satire, Jokowi Pegang 'Kartu Kabur Saat Demo'

[KLARIFIKASI] Konten Satire, Jokowi Pegang "Kartu Kabur Saat Demo"

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks Uang Nasabah Hilang di Bank akibat Bansos Pemilu, Jangan Terhasut!

[VIDEO] Hoaks Uang Nasabah Hilang di Bank akibat Bansos Pemilu, Jangan Terhasut!

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Pengibaran Bendera GAM Setelah Putusan MK, Awas Provokasi

INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Pengibaran Bendera GAM Setelah Putusan MK, Awas Provokasi

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Bantahan Indonesia soal Upaya Normalisasi Hubungan dengan Israel

INFOGRAFIK: Bantahan Indonesia soal Upaya Normalisasi Hubungan dengan Israel

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden-Wapres Terpilih

[HOAKS] KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden-Wapres Terpilih

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Puan Promosikan Obat Nyeri Sendi

[HOAKS] Puan Promosikan Obat Nyeri Sendi

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Azan Berkumandang di Lancaster House, Bukan Istana Buckingham

[KLARIFIKASI] Azan Berkumandang di Lancaster House, Bukan Istana Buckingham

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com