Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Vaksinasi Covid-19 Empat Kali Runtuhkan Sistem Kekebalan

Kompas.com - 16/05/2024, 15:31 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Beredar narasi mengenai vaksinasi Covid-19 sebanyak empat kali atau booster dapat meruntuhkan sistem kekebalan tubuh.

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau hoaks.

Narasi yang beredar

Informasi mengenai suntikan vaksin Covid-19 sebanyak empat kali meruntuhkan sistem kekebalan disebarkan oleh akun Facebook ini dan ini.

Pengguna Facebook menyertakan tautan artikel dari Naturalnews.com.

Berikut narasi yang ditulis salah satu akun, pada Selasa (14/5/2024):

Mendapatkan vaksinasi untuk virus corona sebanyak empat kali atau lebih mengakibatkan sistem kekebalan tubuh hampir runtuh.

Narasi serupa juga beredar dalam bahasa Inggris yang disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.

Tangkapan layar konten hoaks di sebuah akun Facebook, Selasa (14/5/2024), mengenai suntikan vaksin Covid-19 sebanyak empat kali meruntuhkan sistem kekebalan.akun Facebook Tangkapan layar konten hoaks di sebuah akun Facebook, Selasa (14/5/2024), mengenai suntikan vaksin Covid-19 sebanyak empat kali meruntuhkan sistem kekebalan.

Penelusuran Kompas.com

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengizinkan pemberian booster karena data imunogenisitas dari hasil pengamatan uji klinik menunjukkan penurunan kadar antibodi yang signifikan setelah enam bulan pemberian vaksin utama.

Pengkajian keamanan dan khasiat booster vaksin Covid-19 telah dilakukan sejak November 2021. Booster diberikan satu dosis setelah vaksin primer.

BPOM menyetujui lima vaksin Covid-19 sebagai booster, yakni CoronaVac atau Vaksin Covid-19 Bio Farma, Comirnaty oleh Pfizer, AstraZeneca (Vaxzevria dan Kconecavac), Moderna, dan Zifivax.

Namun, AstraZeneca telah ditarik dari Indonesia karena Emergency Use Authorization (EUA) sudah tidak berlaku.

Seperti diberitakan Kompas.com, 8 Mei 2024, perusahaan farmasi AstraZeneca tidak melanjutkan proses registrasi vaksin setelah pandemi berakhir.

Kemudian, pemerintah juga memberikan izin untuk booster kedua, yang diatur dalam Surat Edaran Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Nomor HK.02.02/C/380/2023 tentang Vaksinasi Covid-19 Dosis Booster Kedua Bagi Kelompok Masyarakat Umum.

Booster diberikan untuk untuk meningkatkan titer antibodi dan memperpanjang perlindungan.

Kebijakan ini diterapkan untuk mencegah gelombang kenaikan kasus Covid-19 akibat varian baru dan bersiap menuju endemis.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] Restoran Burger Cepat Saji Akan Tutup Permanen

[HOAKS] Restoran Burger Cepat Saji Akan Tutup Permanen

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Pengibaran Bendera Palestina di PBB pada 2015, Bukan 2024

[KLARIFIKASI] Pengibaran Bendera Palestina di PBB pada 2015, Bukan 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Kucing Selamat dari Kebakaran di Jeddah, Tidak Terkait Serangan Israel

[KLARIFIKASI] Video Kucing Selamat dari Kebakaran di Jeddah, Tidak Terkait Serangan Israel

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Elon Musk Mabuk karena Pengaruh Obat

[HOAKS] Video Elon Musk Mabuk karena Pengaruh Obat

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Menag Minta Masyarakat Ikhlaskan Dana Haji untuk Pembangunan IKN

[HOAKS] Menag Minta Masyarakat Ikhlaskan Dana Haji untuk Pembangunan IKN

Hoaks atau Fakta
Waspadai Pesan SMS Phishing Mengatasnamakan Pos Indonesia

Waspadai Pesan SMS Phishing Mengatasnamakan Pos Indonesia

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks! Seniman Suriah Bikin Patung Liberty dari Reruntuhan Rumahnya

INFOGRAFIK: Hoaks! Seniman Suriah Bikin Patung Liberty dari Reruntuhan Rumahnya

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Ferdy Sambo Berada di Luar Negeri, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Hoaks Ferdy Sambo Berada di Luar Negeri, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Manipulasi Video Promosi Judi Online

[KLARIFIKASI] Manipulasi Video Promosi Judi Online

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Nenek Kembar Empat Berusia 90 Tahun

[HOAKS] Foto Nenek Kembar Empat Berusia 90 Tahun

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Tidak Benar Mobil Kepresidenan Parkir di Kantor Polisi Cirebon

[KLARIFIKASI] Tidak Benar Mobil Kepresidenan Parkir di Kantor Polisi Cirebon

Hoaks atau Fakta
Ketika Henry Ford Menguji Coba Mobil Pertamanya pada 1896

Ketika Henry Ford Menguji Coba Mobil Pertamanya pada 1896

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Kapolri Tutup Kasus Vina Cirebon

[HOAKS] Kapolri Tutup Kasus Vina Cirebon

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] MPR Sepakat Tidak Melantik Gibran sebagai Wakil Presiden

[HOAKS] MPR Sepakat Tidak Melantik Gibran sebagai Wakil Presiden

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Pernikahan Sesama Jenis di Wonosobo

[HOAKS] Video Pernikahan Sesama Jenis di Wonosobo

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com