KOMPAS.com - Vasektomi telah lama diperkenalkan sebagai salah satu metode kontrasepsi melalui sterilisasi pada pria.
Sterilisasi dilakukan dengan cara memotong dan mengikat saluran sperma (vas deferens) kiri serta kanan yang membawa sperma dari testis menuju penis.
Pemotongan saluran itu membuat sperma tidak bisa bercampur dengan air mani atau cairan semen. Saat ejakulasi, air mani tidak lagi mengandung sperma yang bisa membuahi sel telur.
Namun, menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Bencana Nasional (BKKBN), ada banyak mitos terkait metode vasektomi.
Melalui akun X (Twitter) @BKKBNofficial pada 23 November 2019, BKKBN menjelaskan tentang mitos dan fakta seputar vasektomi.
Faktanya, vasektomi dan kebiri adalah dua hal berbeda.
Jika vasektomi adalah pemotongan dan pengikatan saluran sperma, kebiri tradisional dilakukan dengan membuang testis atau buah zakar.
Kebiri modern umumnya dilakukan dengan menyuntikkan zat kimia tertentu yang bertujuan membuat testis tidak berfungsi.
Faktanya, vasektomi tidak menyebabkan laki-laki menjadi impoten atau tidak bisa ereksi.
Saraf-saraf dan pembuluh darah yang berperan dalam proses terjadinya ereksi berada di batang penis.
Sedangkan, tindakan vasektomi hanya dilakukan di sekitar testis dan jauh dari persarafan untuk ereksi.
Sehingga, vasektomi sama sekali tidak akan menganggu kemampuan penis untuk ereksi.
Faktanya, vasektomi tidak berpengaruh terhadap penurunan libido atau gairah seksual.
Testis yang menghasilkan hormon testosteron (pemberi sifat kejantanan dan libido) tetap berfungsi dengan baik dan hormon tersebut akan dialirkan melalui pembuluh darah.
Faktanya, ejakulasi tetap terjadi, sama seperti sebelum vasektomi dilakukan.
Vesikula seminalis yang berperan sebagai pembentuk cairan mani tetap berfungsi, namun, cairan mani yang keluar saat ejakulasi tidak lagi mengandung sperma.
Faktanya, prosedur vasektomi sangat sederhana, aman dan singkat.
Operasi berlangsung sekitar 10-15 menit, dengan luka tunggal yang berukuran 0,5 sampai 1 sentimeter dan tanpa jahitan.
Saat ini, prosedur vasektomi di seluruh dunia dan Indonesia dilakukan dengan teknik Vasektomi Tanpa Pisau (VTP) yang pada pelaksanaannya lebih praktis dan efisien.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.