Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Empat Ilmuwan yang Meruntuhkan Teori Geosentris

Kompas.com - 16/02/2023, 14:15 WIB
Ahmad Suudi,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menjelang abad ke-16, ilmuwan Yunani Kuno, Aristoteles,  memenangkan perdebatan soal gagasan posisi Bumi di alam semesta.

Dia mengatakan, Bumi bukan benda yang bergerak. Buktinya, bola yang dilempar ke atas akan jatuh di posisi yang tetap, tidak berpindah sebagaimana seharusnya bila bumi bergerak.

Teori itu dia perluas menjadi Bumi sebagai pusat semesta dan benda-benda di alam raya mengelilinginya atau geosentris, sebagaimana dikutip dari NASA.

Baca juga: Saat Voyager I Perlihatkan Bumi Begitu Kecil bagai Titik di Tata Surya

Teori itu diyakini selama hampir seribu tahun hingga menjadi bagian dari prinsip teologi Kristen, yang menjadikannya sebagai doktrin agama sekaligus filsafat alam.

Sampai pendapat berbeda diungkapkan astronom Nicolaus Copernicus pada 1515. Dia berpendapat Bumi dan semua planet bergerak mengelilingi Matahari.

Awalnya dia takut memublikasikan teori yang ia sebut heliosentris itu karena bertentangan dengan teori Aristoteles yang dipegang erat gereja.

Setelah keberaniannya terkumpul, dia menyiarkan teorinya itu pada 1543. Namun, tidak lama kemudian Copernicus meninggal.

Sedikit orang yang percaya dengan pendapatnya itu. Teori heliosentris dituduh sebagai bidah karena tak sesuai dengan ajaran gereja kala itu.

Sekitar 70 tahun kemudian, tepatnya pada 1610, ilmuwan asal Pisa (Italia) Galileo Galilei, mengemukakan pendapat yang mendukung teori heliosentris.

Galileo yang tidak menuntaskan studi kedokteran dan matematika di Universitas Pisa, membuat teleskop sendiri. Dia meniru desain teleskop dari Belanda, disertai sejumlah penyempurnaan.

Dari pengamatannya melalui teleskop itu, didapatkan bukti empiris bahwa teori geosentris keliru. Buktinya, ia menemukan satelit alami yang mengelilingi Jupiter.

Ia juga melihat Venus yang mengelilingi Matahari. Dengan demikian, ada benda dalam semesta yang tidak mengelilingi Bumi, melainkan Matahari.

Galileo menyiarkan temuan itu melalui tulisan ilmiah yang membuatnya terkenal. Apalagi dia mendekati pihak-pihak berpengaruh, seperti Keluarga Medici, untuk mendukung penelitiannya.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Nicolaus Copernicus, Penemu Teori Heliosentris

Galileo pun diadili Gereja Katolik Roma atas tuduhan menyebarkan teori sesat. Karena pura-pura mengaku salah, ia tidak dihukum mati dan menjadi tahanan rumah.

Galileo menjalani hukuman itu sampai akhir hidupnya pada 8 Januari 1642.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

INFOGRAFIK: Video Turbulensi Pesawat ALK Bukan Musibah di Kabin Singapore Airlines

INFOGRAFIK: Video Turbulensi Pesawat ALK Bukan Musibah di Kabin Singapore Airlines

Hoaks atau Fakta
Mengenang Kontroversi Sex Pistols Saat Rilis Lagu 'God Save the Queen'...

Mengenang Kontroversi Sex Pistols Saat Rilis Lagu "God Save the Queen"...

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Rumah Sakit Sri Ratu Medan Ditutup Sementara

[HOAKS] Rumah Sakit Sri Ratu Medan Ditutup Sementara

Hoaks atau Fakta
CEK FAKTA: Benarkah Sebar Bibit Ikan Lele ke Saluran Air Cegah DBD ?

CEK FAKTA: Benarkah Sebar Bibit Ikan Lele ke Saluran Air Cegah DBD ?

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Keanu Reeves Bawa Lari Kamera Paparazi Merupakan Adegan Film

[KLARIFIKASI] Foto Keanu Reeves Bawa Lari Kamera Paparazi Merupakan Adegan Film

Hoaks atau Fakta
CEK FAKTA: Benarkah Gim Daring Meningkatkan Kasus Kriminal Anak?

CEK FAKTA: Benarkah Gim Daring Meningkatkan Kasus Kriminal Anak?

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Ruben Onsu Meninggal Dunia pada 19 Mei 2024

[HOAKS] Ruben Onsu Meninggal Dunia pada 19 Mei 2024

Hoaks atau Fakta
Cek Fakta Sepekan: Hoaks Putin ke Pemakaman Raisi | Denda Pengobatan Alternatif

Cek Fakta Sepekan: Hoaks Putin ke Pemakaman Raisi | Denda Pengobatan Alternatif

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Foto Donald Trump Berseragam Tentara, Hasil Manipulasi AI

INFOGRAFIK: Foto Donald Trump Berseragam Tentara, Hasil Manipulasi AI

Hoaks atau Fakta
CEK FAKTA: Luhut Klaim Proyek Kereta Cepat Layak Dilanjutkan sampai Surabaya

CEK FAKTA: Luhut Klaim Proyek Kereta Cepat Layak Dilanjutkan sampai Surabaya

Hoaks atau Fakta
Memahami Bias Konfirmasi dalam Penyebaran Misinformasi...

Memahami Bias Konfirmasi dalam Penyebaran Misinformasi...

Hoaks atau Fakta
Tidak benar Satelit Cuaca Dimatikan Saat Kecelakaan Presiden Iran

Tidak benar Satelit Cuaca Dimatikan Saat Kecelakaan Presiden Iran

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Jakarta Masih Ibu Kota sampai Ada Keppres Pemindahan

[KLARIFIKASI] Jakarta Masih Ibu Kota sampai Ada Keppres Pemindahan

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Foto Helikopter Presiden Iran Terbakar di Udara, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Hoaks Foto Helikopter Presiden Iran Terbakar di Udara, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Putin dalam Pesawat Menuju Pemakaman Presiden Iran

[HOAKS] Video Putin dalam Pesawat Menuju Pemakaman Presiden Iran

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com