KOMPAS.com - Hoaks seputar bencana, scam, kesehatan, hingga politik banyak dijumpai dalam seminggu ini.
Gempa dahsyat yang melanda Turkiye awal pekan lalu menarik simpati warganet, hingga memunculkan video dan foto salah konteks.
Hoaks terkait kasus pembunuhan Brigadir J juga masih ditemui seiring berjalannya sidang.
Agar lebih muda mengidentifikasi mana hoaks atau bukan, simak rangkuman penelusuran fakta yang dihimpun Kompas.com berikut.
Turkiye dilanda gempa berkekuatan M 7,8 pada Senin (6/2/2023) pukul 04.17 waktu setempat.
Setelah gempa, beredar video pantai yang disapu gelombang besar yang diklaim sebagai tsunami di Turkiye.
Dari hasil penelusuran, rupanya video tersebut bukan berlokasi di Turkiye, melainkan di Durban, Afrika Selatan.
Video itu menampilkan gelombang besar di Pantai Utara Durban pada 12 Maret 2017. Gelombang itu pun terjadi akibat purnama, bukan kejadian setelah gempa.
Lihat penelusuran lengkapnya di sini.
Sebuah hoaks beredar di media sosial, mencatut nama dr Teuku Adifitrian, SpBP-RE alias Tompi.
Dalam sebuah tangkapan layar pemberitaan, dia diklaim telah menemukan obat untuk papiloma dan skin tag.
Dokter spesialis bedah plastik tersebut kemudian membantah klaim tersebut.
"Bohong, lah," kata Tompi, Sabtu (4/2/2023).
Adapun sejauh pemantauan Kompas.com per Selasa (7/3/2023), belum ada salep atau krim yang dapat mengobati daging tumbuh atau skin tag.