KOMPAS.com - Bermacam cara dilakukan pemerintah untuk mengurangi angka penularan demam berdarah dengue (DBD) yang saat ini sedang tinggi.
Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Abdul Aziz menyatakan, menyebarkan bibit ikan lele ke saluran air merupakan cara efektif untuk mencegah DBD.
Sebab, menurut dia, lele akan makan jentik nyamuk yang menjadi penyebab munculnya DBD.
"Jentik adalah makanan alami ikan, yang paling efektif adalah lepaskan sebanyak-banyaknya ikan di saluran air seperti ikan lele yang paling bisa bertahan," ujar Aziz dikutip dari Antara.
"Saya sudah memulai sejak tujuh tahun lalu, apabila di daerah saya ada yang terjangkit DBD, saya beli bibit lele agak besar untuk dilepaskan di semua saluran air dan efektif," kata dia.
Associate Profesor bidang Kesehatan Masyarakat Monash University Indonesia, Henry Surendra menjelaskan, memelihara ikan pemakan jentik nyamuk merupakan salah satu upaya pencegahan DBD yang direkomendasikan dalam strategi 3M Plus.
Namun, upaya memilihara ikan pemakan jentik nyamuk juga harus dilakukan dengan benar. Caranya, dengan memperhatikan jenis ikan dan lokasi memeliharanya.
"Menurut Kemenkes RI, Ikan-ikan seperti ikan guppy dan ikan mas koki adalah pemakan jentik nyamuk. Memelihara ikan-ikan ini dalam bak-bak air dapat membantu mengontrol populasi nyamuk," ucap Henry.
Menurut Henry, ia belum menemukan sumber kuat yang menyatakan bahwa ikan lele merupakan jenis pemakan jentik nyamuk yang efektif.
Dalam sebuah artikel, profesor parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), dr Saleha Sungkar menyatakan, memelihara ikan lele di bak mandi bukan cara efektif untuk memberantas jentik nyamuk.
Sebab, tidak semua ikan suka memakan jentik atau larva nyamuk. Hanya ikan jenis larvivorous fish yang bisa memakan dan memberantas jentik-jentik nyamuk yang kerap bersarang di bak mandi maupun wadah air lainnya.
Contoh ikan jenis larvivorous fish yakni seperti ikan kepala timah, ikan cupang dan ikan cere.
Sementara, untuk mencegah wabah DBD, Henry tetap merekomendasikan pemberantasan sarang nyamuk secara komprehensif dengan strategi 3M Plus yang disarankan oleh Kementerian Kesehatan. Adapun 3M terdiri dari:
Sementara poin Plus-nya yakni:
Di samping itu, Henry mengatakan bahwa pelepasan nyamuk wolbachia juga perlu dipertimbangkan. Karena telah terbukti menurunkan kasus DBD di Yogyakarta.