Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, ada yang perlu diluruskan terkait informasi ini.
KOMPAS.com - Warga Palestina di Kota Rafah, di Gaza Selatan terpaksa meninggalkan kediamannya akibat ancaman invasi darat besar-besaran dari Israel.
Di media sosial pun beredar sebuah video dengan narasi yang menyatakan warga Palestina beramai-ramai berjalan meninggalkan Rafah.
Namun, berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, ada yang perlu diluruskan pada narasi dalam video itu.
Video warga Palestina meninggalkan Rafah disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Rabu (8/5/2024):
Orang-orang meninggalkan Rafah.
Menuju arah yang tak tentu, mereka dalam keadaan lelah dan ketakutan
Tim Cek Fakta Kompas.com mengambil tangkapan layar video kemudian menelusuri jejak digitalnya dengan metode reverse image search.
Hasil pencarian di Google Lens mengarahkan ke video yang diunggah akun Instagram Times of Gaza pada 9 November 2023 dan Abdallah Ghunaim pada 8 November 2023.
Pada keterangan video disebutkan bahwa warga Palestina di Gaza Selatan mengevakuasi diri ke Gaza Selatan.
Mereka mencari penampungan di tempat lain di Jalur Gaza akibat agresi Israel.
Sementara, Kota Rafah berada di Selatan Gaza. Wilayah itu juga kini menjadi sasaran Israel.
Video pada momen yang sama terdapat di kanal YouTube AFP, 9 November 2023.
Pada keterangan video menyebutkan sektiar 50.000 warga Palestina meninggalkan Gaza Utara pada 8 November 2023.
Tampak kesamaan beberapa elemen dalam video, yakni dua papan reklame yang menunjukkan video diambil di lokasi yang sama.
Seperti diberitakan Al Jazeera, pada Senin (6/5/2024) militer Israel menyerukan kepada orang-orang di Rafah untuk mengevakuasi diri ke "wilayah kemanusiaan yang diperluas".