Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KLARIFIKASI] Video Evakuasi Warga Palestina dari Gaza Utara, Bukan Rafah

Kompas.com - 11/05/2024, 15:30 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

klarifikasi

klarifikasi!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, ada yang perlu diluruskan terkait informasi ini.

KOMPAS.com - Warga Palestina di Kota Rafah, di Gaza Selatan terpaksa meninggalkan kediamannya akibat ancaman invasi darat besar-besaran dari Israel.

Di media sosial pun beredar sebuah video dengan narasi yang menyatakan warga Palestina beramai-ramai berjalan meninggalkan Rafah.

Namun, berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, ada yang perlu diluruskan pada narasi dalam video itu.

Narasi yang beredar

Video warga Palestina meninggalkan Rafah disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.

Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Rabu (8/5/2024):

Orang-orang meninggalkan Rafah.
Menuju arah yang tak tentu, mereka dalam keadaan lelah dan ketakutan

Tangkapan layar konten dengan konteks keliru di sebuah akun Facebook, Rabu (8/5/2024), soal warga Palestina meninggalkan Rafah.akun Facebook Tangkapan layar konten dengan konteks keliru di sebuah akun Facebook, Rabu (8/5/2024), soal warga Palestina meninggalkan Rafah.

Penelusuran Kompas.com

Tim Cek Fakta Kompas.com mengambil tangkapan layar video kemudian menelusuri jejak digitalnya dengan metode reverse image search.

Hasil pencarian di Google Lens mengarahkan ke video yang diunggah akun Instagram Times of Gaza pada 9 November 2023 dan Abdallah Ghunaim pada 8 November 2023.

Pada keterangan video disebutkan bahwa warga Palestina di Gaza Selatan mengevakuasi diri ke Gaza Selatan.

Mereka mencari penampungan di tempat lain di Jalur Gaza akibat agresi Israel.

Sementara, Kota Rafah berada di Selatan Gaza. Wilayah itu juga kini menjadi sasaran Israel.

Video pada momen yang sama terdapat di kanal YouTube AFP, 9 November 2023.

Pada keterangan video menyebutkan sektiar 50.000 warga Palestina meninggalkan Gaza Utara pada 8 November 2023.

Tampak kesamaan beberapa elemen dalam video, yakni dua papan reklame yang menunjukkan video diambil di lokasi yang sama.

Perbandingan video di Facebook dan YouTube AFP, menampilkan kesamaan beberapa elemen dalam video, yakni dua papan reklame yang menunjukkan video diambil di lokasi yang sama.
akun Facebook dan YouTube AFP Perbandingan video di Facebook dan YouTube AFP, menampilkan kesamaan beberapa elemen dalam video, yakni dua papan reklame yang menunjukkan video diambil di lokasi yang sama.

Seperti diberitakan Al Jazeera, pada Senin (6/5/2024) militer Israel menyerukan kepada orang-orang di Rafah untuk mengevakuasi diri ke "wilayah kemanusiaan yang diperluas".

Perintah evakuasi tersebut menyusul pemboman intens Israel pada malam hari yang menewaskan 22 orang, termasuk delapan anak-anak di Rafah.

Padahal sebelumnya, Rafah menjadi tempat pengungsian sejumlah besar warga Palestina. Ada sekitar 100.000 warga Palestina yang dievakuasi.

Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) memperingatkan dalam sebuah postingan di media sosial bahwa serangan Israel akan menimbulkan lebih banyak penderitaan dan kematian pada penduduk Palestina yang menurut otoritas kesehatan telah menewaskan lebih dari 34.000 orang sejak Oktober.

Diwartakan oleh Al Jazeera, warga Palestina diinstruksikan melalui pesan teks berbahasa Arab, panggilan telepon, dan selebaran untuk bergerak menuju al-Mawasi di pantai Laut Mediterania.

Brigade 401 Israel memasuki Rafah pada Selasa (7/5/2024) pagi, sehari setelah kelompok Hamas menyatakan mereka menerima proposal gencatan senjata yang dimediasi Mesir dan Qatar.

Namun Israel bersikeras bahwa kesepakatan itu tidak memenuhi tuntutan atau persyaratan Israel.

Kesimpulan

Betul bahwa terjadi agresi militer Israel pada Senin (6/5/2024) mengakibatkan evakuasi sekitar 100.000 warga Palestina di Kota Rafah, Gaza Selatan.

Namun, salah satu video yang beredar disebarkan dengan konteks keliru. Orang-orang dalam video merupakan warga Palestina di Gaza Selatan mengevakuasi diri ke Gaza Selatan pada November 2023.

Rafah sebelumnya merupakan tempat pengungsian sejumlah besar warga Palestina, tetapi kini kota itu sudah tidak aman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

CEK FAKTA: Benarkah Kuliah di Eropa Utara Gratis karena Pajak 70 Persen?

CEK FAKTA: Benarkah Kuliah di Eropa Utara Gratis karena Pajak 70 Persen?

Hoaks atau Fakta
Lima Puluh Empat Tahun Lalu, Presiden Soekarno Wafat

Lima Puluh Empat Tahun Lalu, Presiden Soekarno Wafat

Sejarah dan Fakta
Pakar PBB Sebut Pemasok Senjata untuk Israel Berisiko Langgar HAM

Pakar PBB Sebut Pemasok Senjata untuk Israel Berisiko Langgar HAM

Data dan Fakta
[HOAKS] Gebyar Undian Mengatasnamakan Bank Lampung

[HOAKS] Gebyar Undian Mengatasnamakan Bank Lampung

Hoaks atau Fakta
CEK FAKTA: Informasi Keliru soal Kematian Joe Biden pada 2018

CEK FAKTA: Informasi Keliru soal Kematian Joe Biden pada 2018

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Presiden dan Kapolri Tetapkan 4 Polisi Tersangka Kasus Pembunuhan Vina

[HOAKS] Presiden dan Kapolri Tetapkan 4 Polisi Tersangka Kasus Pembunuhan Vina

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Huruf Y Akan Dihapus dari Alfabet

[HOAKS] Huruf Y Akan Dihapus dari Alfabet

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Manipulasi Foto Zelensky dan Istrinya Berpose dengan Tumpukan Uang

[VIDEO] Manipulasi Foto Zelensky dan Istrinya Berpose dengan Tumpukan Uang

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Turis Meksiko Tembak Polisi Saat Ditilang

[HOAKS] Turis Meksiko Tembak Polisi Saat Ditilang

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Berita Kedatangan Transmigran ke Aceh Disebarkan dengan Konteks Keliru

[VIDEO] Berita Kedatangan Transmigran ke Aceh Disebarkan dengan Konteks Keliru

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Manipulasi Foto Mayones Real Gayo Bernuansa Pelangi, Simak Faktanya

INFOGRAFIK: Manipulasi Foto Mayones Real Gayo Bernuansa Pelangi, Simak Faktanya

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Benarkah Ada Kota Tersembunyi di Antarktika? Cek Faktanya

INFOGRAFIK: Benarkah Ada Kota Tersembunyi di Antarktika? Cek Faktanya

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pisang Somalia Mengandung Cacing yang Sebabkan Kematian

[HOAKS] Pisang Somalia Mengandung Cacing yang Sebabkan Kematian

Hoaks atau Fakta
Video Suara Azan Terdengar di Luar Angkasa Hasil Manipulasi

Video Suara Azan Terdengar di Luar Angkasa Hasil Manipulasi

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Beredar Hoaks Menteri PUPR Basuki Hadimuljono Mundur dari Kabinet

[VIDEO] Beredar Hoaks Menteri PUPR Basuki Hadimuljono Mundur dari Kabinet

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com