Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tren NGL Link Instagram dan Kenapa Warganet Suka Anonimitas

Kompas.com - 25/06/2022, 14:58 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Bayu Galih

Tim Redaksi

Menggunakan identitas lain atau akun anonim

Dalam beberapa kasus, kelompok tersebut memiliki standar keanggotaan implisit atau eksplisit yang mendorong anonimitas.

Meski sebagian besar jaringan media sosial meminta pengguna mengisi nama dan identitas asli, pengguna menggunakan identitas yang lain dengan alasan tertentu.

Sebagian responden dalam studi tersebut beralasan bahwa mereka ingin memisahkan kehidupan online dan offline mereka.

Menggunakan akun dengan identitas lain memungkinkan pengguna terhindar secara online dari lingkar pertemanan keluarga atau rekan kerja mereka.

Baca juga: Survei Reuters: 68 Persen Masyarakat Indonesia Mengakses Berita dari Medsos

Pengaruh anonim di media sosial

Anonimitas di jejaring media sosial berkontribusi terhadap penyebaran informasi keliru, cyberbullying, trolling, hingga ujaran kebencian.

BBC, 26 Februari 2021, melakukan survei terhadap perilaku suporter sepak bola di dunia online.

Hasilnya, dari 3.000 lebih pesan yang ditujukan kepada atlet Premier League, 56 persen di antaranya bernada rasis.

Sementara, 43 persen atlet Premier League yang disurvei mengatakan bahwa mereka pernah mengalami pelecehan dan rasisme.

Baca juga: Instagram Uji Fitur Notes, Mirip IG Stories tapi Hanya Tulisan

Alasan keamanan

Di sisi lain, beberapa responden CMU mengungkapkan alasan menggunakan akun anonim. Salah satunya berkaitan urusan politik.

Mereka ingin terlibat dalam debat dan percakapan seputar politik di duna maya tanpa ingin terikat tanggung jawab atas identitas mereka.

Alasan lain yang lebih personal, karena sebagian responden memiliki pengalaman negatif ketika menggunakan media sosial, sehingga memaksa mereka untuk menjadi anonim.

Kedua alasan itu relevan dengan kondisi di Indonesia saat ini, terutama ketiadaan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi serta penerapan UU ITE yang bisa dengan mudah mengkriminalisasi warga negara karena unggahan di media sosial.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[KLARIFIKASI] Belum Ada Bukti Rafael Alun Korupsi Rp 3.000 Triliun

[KLARIFIKASI] Belum Ada Bukti Rafael Alun Korupsi Rp 3.000 Triliun

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Manipulasi Video Ledakan Asteroid Saat Menabrak Bulan

[KLARIFIKASI] Manipulasi Video Ledakan Asteroid Saat Menabrak Bulan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Ronaldo Berikan Pujian kepada Timnas Indonesia U23

[HOAKS] Ronaldo Berikan Pujian kepada Timnas Indonesia U23

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bulan Kembar di Pegunungan Arfak pada 26 April

[HOAKS] Bulan Kembar di Pegunungan Arfak pada 26 April

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Pelatih Korsel Mengamuk Usai Kalah dari Indonesia di Piala Asia U23

[HOAKS] Video Pelatih Korsel Mengamuk Usai Kalah dari Indonesia di Piala Asia U23

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Penjelasan Pertamina soal Video Konsumen Cekcok di SPBU Putussibau

[KLARIFIKASI] Penjelasan Pertamina soal Video Konsumen Cekcok di SPBU Putussibau

Hoaks atau Fakta
Cek Fakta Sepekan: Hoaks Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda | Bahaya SO2 di Jawa

Cek Fakta Sepekan: Hoaks Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda | Bahaya SO2 di Jawa

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Beredar Hoaks Sandra Dewi Dijemput Paksa Polisi

[VIDEO] Beredar Hoaks Sandra Dewi Dijemput Paksa Polisi

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Konten Satire, Jokowi Pegang 'Kartu Kabur Saat Demo'

[KLARIFIKASI] Konten Satire, Jokowi Pegang "Kartu Kabur Saat Demo"

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks Uang Nasabah Hilang di Bank akibat Bansos Pemilu, Jangan Terhasut!

[VIDEO] Hoaks Uang Nasabah Hilang di Bank akibat Bansos Pemilu, Jangan Terhasut!

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Pengibaran Bendera GAM Setelah Putusan MK, Awas Provokasi

INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Pengibaran Bendera GAM Setelah Putusan MK, Awas Provokasi

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Bantahan Indonesia soal Upaya Normalisasi Hubungan dengan Israel

INFOGRAFIK: Bantahan Indonesia soal Upaya Normalisasi Hubungan dengan Israel

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden-Wapres Terpilih

[HOAKS] KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden-Wapres Terpilih

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Puan Promosikan Obat Nyeri Sendi

[HOAKS] Puan Promosikan Obat Nyeri Sendi

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Azan Berkumandang di Lancaster House, Bukan Istana Buckingham

[KLARIFIKASI] Azan Berkumandang di Lancaster House, Bukan Istana Buckingham

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com