KOMPAS.com - Fenomena alam June solstice baru saja berlangsung pada 21 Juni 2022 silam. Secara umum,fenomena ini terdiri dari winter solstice dan summer solstice.
Bagi masyarakat yang tinggal di garis khatulistiwa seperti Indonesia, fenomena ini memang tidak terlalu terasa dampaknya.
Namun, bagi mereka yang tinggal di belahan utara bumi akan merasakan siang yang lebih panjang dari biasanya.
Kondisi ini disebabkan summer solstice, yang terjadi karena belahan bumi ini lebih dekat dari matahari.
Sedangkan, mereka yang tinggal di belahan bumi selatan akan mengalami winter solstice. Ini menyebabkan malam akan berlangsung lebih lama ketimbang biasanya.
Fenomena winter solstice dan summer solstice terjadi karena bumi yang mengelilingi matahari.
Meski demikian, rotasi bumi juga dapat mempengaruhi satu hari yang bisa juga semakin berkurang dari 24 jam, seperti yang umumnya kita kenal sekarang.
Simak penjelasannya melalui infografik berikut ini:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.