Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perang Membuat Banyak Orang Lari dari Negaranya, Indonesia Butuh UU Pengungsi

Kompas.com - 27/06/2022, 08:58 WIB
Ahmad Suudi,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Meningkatnya intensitas konflik bersenjata di Eropa Timur, Afrika, dan Timur Tengah, serta krisis ekonomi dunia, membuat jumlah pengungsi bertambah signifikan.

Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Urusan Pengungsi (UNHCR) menyatakan, jumlah pengungsi global di dunia mencapai 100 juta orang pada bulan Mei 2022.

Angka itu merupakan jumlah terbesar sejak berakhirnya Perang Dunia II tahun 1945, di mana selama konflik itu tercatat 160 juta orang terpaksa meninggalkan rumah mereka.

The International Committee of the Red Cross (ICRC) Indonesia menyatakan bahwa organisasi mereka turut mengupayakan perlindungan untuk pengungsi akibat perang dan konflik bersenjata, termasuk di Afghanistan dan Ukraina.

Baca juga: Jumlah Pengungsi akibat Konflik dan Perang Bertambah, Indeks Perdamaian Menurun

Di Afghanistan, ICRC berupaya menghubungkan kembali penduduk dengan anggota keluarga yang tercerai-berai karena mengungsi, bekerja sama dengan perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah.

Di Ukraina, bersama PBB dan pihak yang berkonflik, mereka berupaya menyediakan tiga perlintasan aman untuk warga sipil yang ingin mengungsi atau keluar dari Kota Mariupol dan wilayah sekitarnya.

UNHCR menyebutkan, perang Rusia dan Ukraina menjadi konflik tercepat setelah Perang Dunia II, dalam menghasilkan pengungsi yang keselamatannya terancam dan memilih pergi dari tempat tinggalnya.

ICRC Indonesia juga menyebutkan bahwa data dari PBB memperlihatkan jumlah pengungsi di Ukraina adalah 14 juta orang.

Hampir 7 juta di antaranya telah menyeberang ke negara tetangga, dan 2,1 juta sudah kembali ke Ukraina. Sebanyak 8 juta orang memilih mengungsi ke kota lain di dalam negeri.

Baca juga: Kisah Pengungsi Ukraina yang Pilih Pulang Meski Perang Belum Berakhir

ICRC bersama Palang Merah Ukraina telah menyediakan berbagai bantuan, termasuk 3.000 ton bantuan kemanusiaan kepada korban perang Rusia dan Ukraina.

Terkait dampak meningkatnya jumlah pengungsi global pada Indonesia, ICRC menyatakan hal itu sulit diprediksi, selain organisasi mereka tidak memiliki kapasitas untuk menjelaskan dampak aliran migrasi terhadap Asia Tenggara.

Namun, yang menurut mereka perlu dipahami adalah mengungsi merupakan satu-satunya pilihan bagi penduduk di wilayah berkonflik, agar mereka tetap selamat.

"Kami berupaya untuk bekerja dengan negara-negara, dan mengingatkan mereka tentang kewajibannya terhadap para migran, baik menurut hukum domestik maupun internasional, juga atas tanggung jawab mereka untuk menjamin keselamatan dan menegakkan hak semua orang berdasarkan yurisdiksi mereka terlepas dari status keimigrasian," bunyi keterangan ICRC tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[KLARIFIKASI] Tidak Ada Bukti Putri Raja Yordania Jatuhkan Drone Iran

[KLARIFIKASI] Tidak Ada Bukti Putri Raja Yordania Jatuhkan Drone Iran

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Konten dengan Narasi Keliru soal Kepanikan Warga Israel akibat Serangan Iran

[VIDEO] Konten dengan Narasi Keliru soal Kepanikan Warga Israel akibat Serangan Iran

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Warga Israel Melarikan Diri di Bandara Ben Gurion Pascaserangan Iran

[HOAKS] Video Warga Israel Melarikan Diri di Bandara Ben Gurion Pascaserangan Iran

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Drone Tersangkut Kabel Tak Terkait Serangan Iran ke Israel

[VIDEO] Drone Tersangkut Kabel Tak Terkait Serangan Iran ke Israel

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Rudal Iran Hantam Pangkalan Militer Nevatim, Bukan Bandara Ben Gurion

[KLARIFIKASI] Video Rudal Iran Hantam Pangkalan Militer Nevatim, Bukan Bandara Ben Gurion

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Penumpang di Bandara Ben Gurion pada 2022, Bukan Eksodus akibat Serangan Iran

[KLARIFIKASI] Foto Penumpang di Bandara Ben Gurion pada 2022, Bukan Eksodus akibat Serangan Iran

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Pohon Terbakar Dekat Masjid Al-Aqsa pada 2021

[KLARIFIKASI] Video Pohon Terbakar Dekat Masjid Al-Aqsa pada 2021

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Truk Pembawa Senjata Iran Melintasi Perbatasan Suriah

[HOAKS] Foto Truk Pembawa Senjata Iran Melintasi Perbatasan Suriah

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks! Konten Tebak Angka Berhadiah Mobil

[VIDEO] Hoaks! Konten Tebak Angka Berhadiah Mobil

Hoaks atau Fakta
Beragam Video dengan Narasi Keliru Terkait Serangan Iran ke Israel

Beragam Video dengan Narasi Keliru Terkait Serangan Iran ke Israel

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Tidak Ada Bukti Rusia Dukung Iran jika AS Terlibat

[KLARIFIKASI] Tidak Ada Bukti Rusia Dukung Iran jika AS Terlibat

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Beredar Hoaks soal Penandatanganan Bukti Pelunasan Utang Indonesia ke China

[VIDEO] Beredar Hoaks soal Penandatanganan Bukti Pelunasan Utang Indonesia ke China

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Lama Warga Israel Berlindung Saat Melihat Roket

[KLARIFIKASI] Video Lama Warga Israel Berlindung Saat Melihat Roket

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Ini Tidak Terkait Penyitaan Kapal oleh Iran di Selat Hormuz

[KLARIFIKASI] Foto Ini Tidak Terkait Penyitaan Kapal oleh Iran di Selat Hormuz

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Tidak Benar McDonald's Pasang Poster Ucapan Selamat kepada IDF

[VIDEO] Tidak Benar McDonald's Pasang Poster Ucapan Selamat kepada IDF

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com