Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stok Minyak Goreng Berlimpah Setelah Harga Naik, Warga: Kayak Memang Ditunggu-tunggu

Kompas.com - 19/03/2022, 16:30 WIB
Muhamad Syahrial

Penulis

KOMPAS.com - Pemerintah resmi mencabut harga eceran tertinggi (HET) menyusul kelangkaan minyak goreng di pasaran dalam beberapa bulan terakhir.

Setelah pencabutan HET oleh pemerintah, stok minyak goreng pun langsung berlimpah di pasaran.

Akan tetapi, harga minyak goreng justru melonjak tinggi karena harganya diserahkan ke mekanisme pasar.

Berlimpahnya stok minyak goreng di pasaran tak lantas membuat masyarakat tenang. Sebaliknya, banyak warga justru terkejut dan heran dengan kenaikan harga minyak goreng yang signifikan.

Sebagaimana diberitakan KOMPAS.com pada Kamis (17/3/2022), Titin (32), warga Jakarta Selatan, mempertanyakan alasan stok minyak goreng kembali melimpah saat harganya naik.

Baca juga: Viral Pernyataan Megawati Soal Minyak Goreng, Bisa Masak Direbus atau Kukus: Kok Njimet Gitu

Titin menilai, fenomena tersebut menunjukkan bahwa ada pihak yang selama ini sengaja menimbun minyak goreng sehingga menimbulkan kelangkaan di pasaran.

"Jadi ini seperti memang ditunggu-tunggu supaya harganya naik dulu, baru dikeluarkan semua (stok minyak goreng)," kata Titin.

Titin mengaku menjadi korban kelangkaan minyak goreng pada beberapa waktu lalu. Saat stok minyak goreng di rumahnya habis, Titin harus berkeliling ke sejumlah minimarket di ibu kota.

"Sekira seminggu lalu mencari minyak goreng, susah banget. Keliling ke beberapa tempat, baru akhirnya dapat. Itu juga pembeliannya dibatasi, hanya boleh 2 liter," ungkapnya.

Titin mengatakan, kembali melimpahnya stok minyak goreng di pasaran saat ini membuktikan bahwa tak ada penimbunan yang dilakukan oleh ibu rumah tangga.

Baca juga: Ketika Stok Minyak Goreng Kembali Melimpah setelah HET Dicabut…

Hal tersebut disampaikan Titin sebagai tanggapan terhadap pernyataan pihak Kementerian Perdagangan (Kemendag) yang sebelumnya menuding warga menimbun minyak goreng di dapur.

"Jadi terbukti kan, bukan emak-emak yang menimbun ya," ujar Titin.

Ibu rumah tangga lainnya, Silvia (29), juga mengkritik pemerintah yang tak sanggup menyediakan pasokan minyak goreng melimpah sekaligus dengan harga terjangkau.

Menurut Silvia, saat ini warga seolah hanya memiliki dua pilihan untuk mendapatkan minyak goreng.

"Kalau tidak dapatnya susah, harus antre atau muter-muter dulu, ya harganya mahal," kata Silvia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com