Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taliban Buka Kembali Universitas: Sedikit Mahasiswi, Kekurangan Dosen Wanita

Kompas.com - 05/02/2022, 19:38 WIB
Artika Rachmi Farmita

Penulis

KOMPAS.com - Pemerintahan Taliban membuka kembali beberapa universitas negeri di Afghanistan.

Ini adalah kesempatan untuk pertama kalinya sejak Taliban merebut kekuasaan pada Agustus.

Namun, hanya sedikit pelajar wanita Afghanistan yang terlihat kembali studi di kampus.

Sebagian besar sekolah menengah untuk anak wanita dan semua universitas negeri ditutup ketika kelompok bersenjata itu kembali berkuasa.

Hal itu memicu kekhawatiran bahwa wanita Afghanistan akan kembali dilarang mengenyam pendidikan, seperti yang terjadi selama pemerintahan pertama Taliban dari 1996 hingga 2001.

Para pejabat mengatakan universitas di provinsi Laghman, Nangarhar, Kandahar, Nimroz, Farah dan Helmand dibuka pada Rabu (2/2/2022).

Zarlashta Haqmal, yang mempelajari hukum dan ilmu politik di Universitas Nangarhar, mengatakan kepada AFP “ini adalah momen yang menggembirakan bagi kami karena kelas kami telah dimulai.”

“Tetapi kami masih khawatir bahwa Taliban mungkin menghentikan mereka.”

Lebih banyak tempat pendidikan tinggi lainnya dijadwalkan melanjutkan operasi di tempat lain di negara itu akhir bulan ini.

Baca juga: Temui Perwakilan Barat di Norwegia, Taliban Minta Aset Dicairkan

Dilarang bicara kepada awak media

Kantor berita AFP melaporkan, sekelompok kecil wanita yang mengenakan cadar atau burqa, memasuki Universitas Laghman pada Rabu pagi.

Seorang saksi yang berbicara dengan kantor berita Reuters di kota timur Jalalabad melihat mahasiswi masuk melalui pintu terpisah di Universitas Nangarhar, salah satu universitas pemerintah besar yang dibuka minggu ini.

Mahasiswa laki-laki yang hadir mengenakan tunik tradisional yang dikenal sebagai shalwar kameez. Mereka ke kampus diangkut ke kampus dengan taksi dan bus lokal.

Akan tetapi kehadiran pelajar sangat sedikit dan pasukan Taliban menjaga pintu masuk. Senapan mesin yang dipasang di tripod diletakkan di gerbang penjagaan.

Sebagian besar siswa menolak memberikan pendapat mereka tentang pengalaman kembali ke kelas.

Beberapa mengatakan mereka telah diperingatkan oleh pihak berwenang untuk tidak berbicara kepada pers.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com