Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tengok Santriwati Korban Pencabulan Guru Pesantren, Dedi Mulyadi Jadi Orangtua Angkat

Kompas.com - 12/12/2021, 06:30 WIB
Farid Assifa

Penulis

KOMPAS.com - Anggota DPR RI Dedi Mulyadi menyatakan siap menjadi orangtua asuh bagi para santriwati korban pencabulan guru pesantren di Bandung.

Hal itu disampaikan Dedi kepada orangtua korban ketika ditemui di rumah mereka di kawasan Garut selatan.

Dedi mengatakan, ia sudah menengok para korban pencabulan di rumah mereka di Garut selatan pada Sabtu (11/12/2021) malam.

"Saya baru menengok mereka tadi malam. Perjalanannya sangat jauh," kata Dedi kepada Kompas.com via telepon WhatsApp, Minggu (12/12/2021).

Baca juga: Ramai-ramai Desak Hukuman Kebiri untuk Guru Pesantren Pemerkosa 12 Santriwati

Dedi menjelaskan, para korban ketika ditengok sudah dalam keadaan baik-baik. Perlahan-lahan mereka bisa menjalani kehidupan normal. Meski memang ada beberapa di antara mereka masih sedikit trauma.

"Tapi rata-rata mereka (para korban) sudah mulai membaik. Mereka ingin kembali lagi ke sekolah," ujar Dedi.

Untuk memenuhi keinginan mereka agar bisa lagi tetap bersekolah, Dedi mengatakan dirinya siap untuk menjadi orangtua angkat. Ia akan membiaya semua kebutuhan sekolah mereka.

"Bahkan ada beberapa santriwati yang ingin ikut ke Purwakarta untuk sekolah dan masantren (pesantren). Akhirnya saya ajak mereka ke sana karena saya juga punya pesantren. Para orangtuanya sudah mengizinkan," kata Dedi.

Dedi mengatakan, para korban pencabulan guru pesantren di Bandung itu sebagian besar berasal dari Garut selatan. Sisanya dari daerah lain.

"Sebenarnya korbannya bisa lebih dari belasan orang. Namun ada beberapa orangtua yang masih tidak percaya," kata Dedi.

Menurut Dedi, korban mayoritas dari Garut selatan karena memang pelakunya berasal dari Garut selatan. Ia sengaja mencari korban dari kampung pedalaman di Garut karena dianggap lugu.

Dedi mengatakan, informasi itu didapat langsung dari pengakuan korban ketika ditemui tadi malam di Garut selatan. Perjalanan untuk ke rumah mereka itu sangat jauh. Hanya bisa diakses oleh motor dan jalannya pun tidak begitu bagus.

"Dari kota di Garut selatan saja menuju kampung mereka memakan waktu 7 jam," kata Dedi.

Baca juga: Bejatnya Herry Wirawan, Guru Pesantren yang Perkosa 12 Santriwati hingga Melahirkan Anak

Diberitakan sebelumnya, belasan santriwati menjadi korban pencabulan guru pesantren berbama Herry Wirawan. Sebagian korban sudah melahirkan dan ada yang masih hamil. 

Peristiwa itu sudah terjadi sejak 4 tahun lalu, dan baru terungkap belakangan ini. Bahkan ada anak hasil pencabulan pelaku yang sudah berusia 4 tahun.

Pelaku dijerat pasal berlapis dan bisa diancam dengan hukuman hingga 20 tahun penjara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com