Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Dugaan 'Bisnis' PCR, Luhut: Saya Sudah Ngerjain, Sudah Nyumbang, Di-bully Lagi

Kompas.com - 13/11/2021, 07:32 WIB
Maya Citra Rosa

Penulis

KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan sempat menjadi perbincangan terkait dugaan mengambil keuntungan dari alat tes polymerase chain reaction (PCR).

Menjawab isu tersebut, Luhut memberikan penjelasannya melalui Podcast Close The Door milik Deddy Corbuzier.

Luhut dengan tegas mengatakan bahwa dirinya tidak pernah mengambil keuntungan dari tes PCR selama pandemi saat ini.

Benarkah Luhut ambil keuntungan dari bisnis PCR?

Melanjutkan perbincangan keduanya, Luhut kembali ditanyakan apakah benar mengambil keuntungan dari bisnis PCR?

Luhut menegaskan bahwa selama ini justru dirinya mengeluarkan banyak uang untuk membantu ketersediaan PCR di Indonesia.

Dia berulang kali mengatakan bahwa tidak pernah mengambil keuntungan dari alat tes PCR yang harganya mahal pada masa pandemi.

Baca juga: Datangkan Luhut Binsar Pandjaitan ke Podcast, Deddy Corbuzier: Pak, Kalau Saya Disomasi, Minta Tolong Ya

"Untuk apa saya (mengambil keuntungan)? Ded, aku itu keluar duit. PT.GSI itu kan dibuat oleh Arsyad dan teman-temannya, orang-orang super kaya lebih kaya dari saya. Mereka membuat itu (PT.GSI) untuk kemanusiaan," ujar Luhut.

"Saya sama sekali tidak ada (keuntungan). Bisa diaudit," ujarnya dalam tayangan Youtube channel Deddy Corbuzier, Rabu (10/11/2021).

Luhut mempersilakan bagi pihak yang ingin mengaudit perusahaannya dengan keterlibatan dirinya yang diduga mengambil keuntungan dari bisnis PCR.

Mengenai keikutsertaannya dalam perusahaan PT.GSI, Luhut menjelaskan bahwa dirinya membantu terkait pengadaan genom sequencing, alat PCR dan lain sebagainya. Kemudian Luhut mengarahkan agar uang bantuan diambil dari uang perusahaannya sendiri.

"Itu awalnya kan Seto, deputi saya mengatakan kepada saya, 'Pak, bagaimana kalau kita bantu saja pengadaan genom sequencing, alat-alat dan sebagainya?' Ya udah to, minta aja sama CEO perusahaan saya, karena saya tidak aktif lagi disistu," ujarnya.

"Iya itu duit saya. Saya itu nyumbang, ded. Tapi kan enggak enak dibuat tangan kiri ditahu tangan kanan tuh enggak enak," ujar Luhut.

Luhut tidak begitu menjelaskan berapa banyak uang yang dia sumbangkan untuk pengadaan alat-alat PCR tersebut.

Namun dia sangat menyayangkan apa yang diperbuatnya selama ini justru 'diduga' mencari keuntungan.

"Saya sudah ngerjain, sudah nyumbang, di-bully lagi, jadi lengkap lah penderitaan itu," kata dia.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com