Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan BPOM soal Penarikan Vaksin Covid-19 AstraZeneca di Dunia

Kompas.com - 08/05/2024, 18:00 WIB
Alinda Hardiantoro,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) buka suara terkait penarikan vaksin Covid-19 AstraZeneca di dunia. 

Penarikan vaksin Covid-19 AstraZeneca itu dilakukan AstraZeneca terhitung sejak Selasa (7/5/2024).

Melalui pernyataan resminya, perusahaan farmasi Inggris-Swedia itu mengatakan, vaksin Covid-19 AstraZeneca ditarik karena alasan komersial.

Dikutip dari The Telegraph, mereka membantah penarikan vaksin itu karena adanya efek samping langka. 

Sebelumnya, AstraZeneca mengakui, vaksinnya memicu efek samping langka berupa trombosis dengan trombositopenia atau trombosis with thrombocytopenia syndrome (TTS). Pengakuan itu disampaikan dalam dokumen Pengadilan Tinggi, London, Inggris.

Lantas, bagaimana dengan vaksin Covid-19 AstraZeneca di Indonesia?

Baca juga: Vaksin Covid-19 AstraZeneca Ditarik Peredarannya di Seluruh Dunia

Penjelasan BPOM

BPOM memastikan vaksin Covid-19 AstraZeneca sudah tidak beredar di Indonesia. Selain itu, vaksin Covid-19 AstraZeneca sudah tidak digunakan lagi dalam program vaksinasi atau imunisasi.

Terkait dengan izin edar yang pernah dikeluarkan pada 2021, Humas BPOM Eka Rosmalasari menyampaikan, izin edar vaksin Covid-19 AstraZeneca itu berupa Emergency Use Authorization (EUA) yang saat ini sudah tidak berlaku.

"Vaksin ini izinnya berupa EUA, jadi bukan izin edar melalui proses registrasi biasa. Saat ini vaksin tersebut sudah tidak beredar di Indonesia. EUA-nya juga sudah tidak berlaku lagi," kata Eka, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (8/5/2024).

Ia menerangkan, setelah pandemi berakhir, perusahaan farmasi AstraZeneca tidak melanjutkan proses registrasi vaksin tersebut. Akibatnya, EUA vaksin Covid-19 AstraZeneca tidak berlaku lagi dan tidak digunakan dalam vaksinasi.

Eka juga mengatakan bahwa penarikan vaksin Covid-19 AstraZeneca tidak berkaitan dengan efek samping langka dari penggunaan vaksin tersebut.

Ia menyampaikan, vaksin buatan perusahaan Inggris-Swedia itu memiliki manfaat yang lebih besar dari pada efek samping yang ditimbulkan.

Baca juga: Penjelasan BPOM dan Kemenkes soal Vaksin AstraZeneca Picu Pembekuan Darah

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com