KOMPAS.com - Rose Hanbury buka suara terkait rumor yang menyebut dia berselingkuh dengan Pangeran William yang mencuat di tengah masa pemulihan operasi Kate Middleton.
Rumor ini sempat ramai pada 2019, tetapi tak ada tanggapan dari pihak Rose Hanbury. Kali ini, Rose Hanbury membantah dirinya berselingkuh dengan Pangeran William.
Mantan model Inggris berusia 40 tahun itu mengeluarkan pernyataan kepada Business Insider melalui pengacaranya.
Diberitakan Kompas.com, Selasa (19/3/2024), Rose menyangkal semua rumor yang melibatkannya dengan penerus takhta Kerajaan Inggris itu.
"Rumor tersebut sepenuhnya salah," kata pengacara Hanbury kepada outlet tersebut.
Lantas, siapa sosok Rose Hanbury yang diisukan berselingkuh dengan Pangeran William?
Baca juga: Apa yang Akan Terjadi jika Raja Charles III Tak Lagi Mampu Mengemban Tugas karena Kanker?
Sarah Rose Hanbury, atau kini bernama Sarah Rose Cholmondeley, merupakan istri David Cholmondeley (diucapkan Chumley), Marquess ke-7 Cholmondeley.
Menyandang gelar Marchioness of Cholmondeley, Rose adalah putri dari seorang desainer situs web, Timothy Hanbury, dan perancang busana Emma Hanbury.
Selain bersahabat dengan Kate Middleton, keluarga wanita kelahiran 15 Maret 1984 ini berhubungan baik dengan keluarga Kerajaan Inggris.
Dilansir dari Business Insider, Rabu (20/3/2024), nenek dari pihak ibunya, Lady Elizabeth Lambart, menjadi pengiring pengantin di pernikahan Ratu Elizabeth II dan Pangeran Philip pada 1947.
Ibu Suri Elizabeth, ibu dari Ratu Elizabeth II, juga menghadiri pernikahan Lambart dengan Mark Longman pada 1949.
Rose Hanbury bersekolah di sekolah asrama bergengsi Inggris, Stowe, yang memiliki beberapa alumni terkenal, termasuk Pangeran Rainier dari Monaco dan miliarder Richard Branson.
Dia kemudian melanjutkan belajar di The Open University, yang menawarkan pembelajaran jarak jauh tetapi berkantor pusat di Milton Keynes, Inggris.
Di usia 23 tahun, Rose Hanbury menandatangani kontrak dengan Storm Management, agensi model yang sama yang mewakili Kate Moss.
Dia juga tercatat bekerja sebagai peneliti untuk anggota parlemen Inggris Michael Gove.