KOMPAS.com - Unggahan yang melaporkan banyak ikan koi dalam akuarium di Taman Tugu Adipura Kencana, Kota Malang, Jawa Timur, mati, ramai di media sosial.
Unggahan tersebut salah satunya dibagikan oleh akun X (Twitter) @Malangraya_info, Jumat (15/3/2024) petang.
Tampak dalam video yang diunggah, sejumlah ikan koi berukuran sedang mati dan mengambang di permukaan air akuarium. Sementara beberapa koi lainnya terlihat masih berenang di dalam bak kaca bening tanpa penutup tersebut.
"Ikan yang ada di akuarium Taman Tugu Adipura Kota Malang dilaporkan banyak yang mati pada Jumat sore (15/3/24). Wah, kira-kira penyebabnya apa ya lur?" tulis pengunggah.
Menanggapi unggahan, beberapa warganet berspekulasi bahwa kematian disebabkan paparan panas dan volume kolam yang tidak sesuai dengan ukuran ikan koi.
Lantas, apa penyebab kematian ikan koi di akuarium Taman Tugu Adipura Kencana Kota Malang?
Baca juga: Ramai soal Patung Penari Semarang Disebut Seram karena Bisa Berputar, Ini Kata Pemkot
Kepala Bidang Ruang Terbuka Hijau (Kabid RTH) Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang, Laode KB Al Fitra membantah penyebab kematian ikan koi di akuarium akibat berbagai spekulasi di media sosial.
Menurutnya, kematian ikan koi tersebut disebabkan oknum yang memasukkan ikan lele ke dalam akuarium.
"Ada yang memasukkan ikan lele ke akuarium. Ikan koinya diserang, luka-luka, mati delapan ekor," ujarnya, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (17/3/2024).
Kendati demikian, Laode mengaku belum mengetahui identitas oknum yang memasukkan lele dan berakhir menyerang koi tersebut.
Laode menjelaskan, pihaknya baru mengetahui kematian ikan koi pada Jumat (15/3/2024) pagi, sekitar pukul 09.00-10.00 WIB.
Saat itu, seorang petugas yang berada di Taman Tugu Adipura Kencana, Jalan Semeru, Klojen, melapor kepada DLH Kota Malang.
Pihaknya pun turun tangan untuk mengevakuasi semua ikan dalam akuarium, baik yang mati maupun masih hidup pada Jumat sore.
Laode mengatakan, butuh waktu beberapa hari untuk membersihkan akuarium sebelum kembali memasukkan ikan.
"(Rencana DLH) mensterilkan air waktu (sekitar) 1-2 hari, dan memasukkan ikan lagi," kata Laode.