Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pinki, Dulu Menang Oscar, Kini Balik ke Jurang Kemiskinan

Kompas.com - 17/03/2024, 10:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pinki Sonkar, seorang gadis yang lahir di Desa Rampur Dhabahi, Distrik Mirzapur, Uttar Pradesh, India, tak lagi memiliki sisa kekayaan, kecuali piala emas ikonik Oscar yang diraihnya pada 2009.

Sosok Pinki merupakan bintang Smile Pinki, sebuah film pada 2008 yang menggambarkan kisah Pinki dan Ghutaru, dua anak di pedesaan India yang menjalani operasi bibir sumbing.

Film dokumenter asal India tersebut memenangkan kategori dokumenter terbaik di Oscar 2009.

Bergulat dengan kemiskinan ekstrem, Pinki yang kini berusia 21 tahun merasa kisah hidupnya sebagai pemenang Oscar telah berakhir.

Baca juga: Melihat Program Makan Siang Gratis di India, Anggaran, Skema, dan Dampaknya


Dia pun menyebut hidupnya sebuah kisah penuh dengan janji-janji palsu, kemiskinan, kesulitan, dan ketenaran yang berumur pendek.

Diberitakan News18, saat penghargaan Oscar diumumkan pada Minggu (10/3/2024) lalu, Pinki mengenang kembali momen kejayaannya.

"Itu adalah momen terbaik dalam hidup saya. Itu seperti dongeng di kehidupan nyata. Naik pesawat, jalan-jalan ke Los Angeles, mengenakan pakaian mahal, menginap di hotel mewah, menikmati berbagai macam makanan yang ayahku dan aku bahkan tidak bisa bayangkan," ungkapnya.

Baca juga: Nita Ambani Kenakan Kalung Senilai Rp 950 Miliar Saat Pesta Pranikah Anaknya

Kenang kejayaan lewat tayangan Oscar

Menurut Pinki, pengalamannya saat itu bak dongeng Cinderella yang kerap menjadi pengantar tidur bagi anak-anak.

Meski tak lagi ambil bagian dalam Oscar, Pinki selalu menonton penghargaan Oscar setiap tahun untuk menghidupkan kembali momen menyenangkan yang pernah menghampirinya.

"Tapi tak lama kemudian, dongeng itu berakhir dan saya kembali ke kehidupan nyata saya, yang penuh dengan rasa sakit, trauma, dan kemiskinan," ujarnya.

Kini, 15 tahun berlalu, Pinki yang duduk di bangku Kelas 12 menghabiskan sebagian besar waktunya untuk bekerja di ladang sepulang sekolah.

Pinki menceritakan, dia sempat dianggap sebagai anak buangan karena terlahir dengan bibir sumbing.

Namun, sosoknya beruntung bisa ditemukan oleh sebuah lembaga swadaya masyarakat (LSM), Smile Train India.

Seorang ahli bedah plastik yang berbasis di Varanasi, Subodh Kumar Singh, beserta salah satu rekannya pun melakukan operasi bibir sumbing gratis untuknya.

"LSM tersebut membebaskan saya dari trauma. Begitulah kisah saya diangkat oleh sutradara film dokumenter. Itu membuat saya terkenal di dunia," kata Pinki.

Baca juga: Gemerlap Pesta Prewedding Anak Orang Terkaya di India, Undang Rihanna dan Konglomerat Dunia

Halaman Berikutnya
Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com