KOMPAS.com - Tanda dan gejala diabetes tipe 2 penting untuk diketahui sejak dini. Hal ini karena diabetes tipe 2 merupakan bentuk diabetes yang paling umum terjadi dan bisa menyerang siapa saja di usia berapa pun.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) mengungkap, sekitar 90-95 persen penderita diabetes mengalami tipe 2 ini.
Diabetes tipe 2 adalah suatu kondisi kronis ketika tubuh tidak menghasilkan cukup insulin atau tidak menggunakannya dengan benar. Akibatnya, kadar gula darah dalam tubuh akan menjadi lebih tinggi dari normalnya.
Jika tidak segera diobati, diabetes tipe 2 dapat menyebabkan jumlah gula yang tinggi dalam darah.
Mereka yang berisiko tinggi mengalami diabete adalah mereka yang memiliki riwayat keluarga diabetes atau mengalami kelebihan berat badan (obesitas).
Lantas, apa tanda dan gejala diabetes tipe 2?
Baca juga: 7 Ikan Penurun Lemak Trigliserida, Cegah Obesitas dan Diabetes
Berikut tanda dan gejala diabete tipe 2 yang harus diwaspadai:
Gejala awal diabetes tipe 2 adalah sering buang air kecil. Hal ini terjadi karena sel-sel dalam tubuh tidak dapat menyerap glukosa sehingga ginjal akan mengeluarkan glukosa sebanyak mungkin melalui urin, seperti dilansir dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Kuantiti buang air kecil dikatakan sering adalah ketika seseorang mengeluarkan urin sebanyak 5 liter.
Anda patut waspada jika buang air kecil terus terjadi, terutama pada malam hari.
Kelebihan glukosa dalam tubuh akan menarik air ke dalam urin. Akibatnya tubuh akan lebih banyak kehilangan cairan dari yang seharusnya sehingga mudah merasa haus.
Rasa haus yang berlebihan menandakan bahwa tubuh Anda mencoba ingin mengisi kembali cairan yang hilang itu.
Sering buang air kecil dan rasa haus berlebihan merupakan beberapa cara tubuh Anda untuk mencoba mengelola gula darah tinggi.
Baca juga: Bisakah Penderita Diabetes Mengonsumsi Stroberi?
Gejala diabetes tipe 2 lainnya adalah penurunan berat badan.
Hal ini terjadi karena kadar gula darah dalam tubuh yang terlalu tinggi dapat menyebabkan penurunan berat badan yang cepat. Anda bisa mengalami penurunan berat badan 4-8 kilogram dalam kurun waktu 2-3 bulan.
Penurunan berat badan ini tidaklah sehat karena hormon insulin tidak memasukkan glukosa ke dalam sel yang dapat digunakan sebagai energi.
Akibatnya, tubuh akan mengira bahwa ia kelaparan dan mulai memecah protein dari otot sebagai sumber bahan bakar alternatif sehingga berat badan menurun.
Di sisi lain, ginjal juga bekerja lembur untuk menghilangkan kelebihan gula sehingga memerlukan lebih banyak energi.
Baca juga: 6 Teh untuk Penderita Diabetes, Bisa Membantu Turunkan Kadar Gula Darah