Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbedaan Suara PSI Berdasarkan "Real Count" KPU dan "Quick Count", Suara Melebihi Litbang "Kompas"

Kompas.com - 05/03/2024, 14:00 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menjadi sorotan setelah perolehan suara dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 berdasarkan real count Komisi Pemilihan Umum (KPU) tiba-tiba melesat.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, suara PSI dalam real count KPU di laman pemilu2024.kpu.go.id awalnya sebesar 2,78 persen pada Senin (19/2/2024) pukul 06.18 WIB.

Namun, berdasarkan real count KPU pada Selasa (5/3/2024) pukul 10.00 WIB, suara PSI sudah mencapai 3,13 persen atau kurang 0,87 persen agar memenuhi syarat lolos ke Senayan.

Perolehan suara dalam real count KPU berasal dari 542.432 dari 823.236 tempat pemungutan suara (TPS) dengan total suara masuk mencapai 65,89 persen.

Baca juga: Merunut Awal Mula Suara PSI yang Tiba-tiba Naik Drastis...

Perbedaan suara PSI

Meski suara PSI berdasarkan real count KPU mengalami penambahan, terjadi perbedaan perolehan suara partai ini menurut hasil hitung cepat atau quick count beberapa lembaga survei.

Perolehan suara PSI yang tertera dalam real count KPU lebih banyak ketimbang beberapa lembaga survei yang mencatat suara partai ini berada di bawah 3 persen.

Kompas.com mengambil sample suara PSI berdasarkan hasil quick count enam lembaga survei, yakni Litbang Kompas, Charta Politika, Indikator, LSI, Poltracking, dan Populi Center, untuk membandingkan perolehan suara PSI yang tertera dalam real count KPU.

Baca juga: Suara PSI Melonjak di Sirekap, Ini Respons KPU dan Grace Natalie

Berikut perbandingannya:

1. Litbang Kompas

  • Update hasil quick count: 20 Februari 2024 pukul 14.50 WIB
  • Data masuk : 100 persen
  • Margin of error: 1 persen
  • Suara PSI: 2,80 persen
  • Suara PSI dalam real count KPU Selasa (5/3/2024): 3,13 persen.

2. Charta Politika

  • Update hasil quick count: 18 Februari 2024 pukul 16.00 WIB
  • Data masuk : 96,90 persen
  • Margin of error: 1 persen
  • Suara PSI: 2,97 persen
  • Suara PSI dalam real count KPU Selasa (5/3/2024): 3,13 persen.

3. Indikator

  • Update hasil quick count: 16 Februari 2024 pukul 16.17 WIB
  • Data masuk : 97,80 persen
  • Margin of error: 1 persen
  • Suara PSI: 2,81 persen
  • Suara PSI dalam real count KPU Selasa (5/3/2024): 3,13 persen.

4. LSI

  • Update hasil quick count: 15 Februari 2024 pukul 11.13 WIB
  • Data masuk : 92,15 persen
  • Margin of error: 1,5 persen
  • Suara PSI: 2,90 persen
  • Suara PSI dalam real count KPU Selasa (5/3/2024): 3,13 persen.

5. Poltracking

  • Update hasil quick count: 17 Februari 2024 pukul 19.52 WIB
  • Data masuk : 99,30 persen
  • Margin of error: 1 persen
  • Suara PSI: 2,89 persen
  • Suara PSI dalam real count KPU Selasa (5/3/2024): 3,13 persen.

6. Populi Center

  • Update hasil quick count: 16 Februari 2024 pukul 05.44 WIB
  • Data masuk : 99,88 persen
  • Margin of error: 0,16 persen
  • Suara PSI: 2,62 persen
  • Suara PSI dalam real count KPU Selasa (5/3/2024): 3,13 persen.

Baca juga: Berpeluang Tak Lolos Parlemen, Minimnya Figur Kunci Dinilai Jadi Penghambat Jokowi Effect di PSI

Dugaan penggelembungan suara PSI

Terkait suara PSI yang bertambah dalam real count KPU, beredar isu yang menyebutkan bahwa suara PSI sengaja digelembungkan.

Temuan Kompas.com, Senin (4/3/2024), setelah mencocokkan formulir C dengan Sirekap yang digunakan KPU untuk penghitungan suara menunjukkan, suara PSI bertambah di berbagai TPS di Kota Cilegon, Banten.

Contohnya di TPS 001 Kelurahan Cikerai, Kecamatan Cibeber, Kota Cilegon, suara total di formulir model C hanya 0, namun suara total di Sirekap sebanyak 64.

Perbedaan juga terjadi di TPS 006 Kelurahan Bagendung, Kecamatan Cilegon, Kota Cilegon, di mana suara total di formulir model C hanya 0, tetapi yang tercatat di Sirekap sebanyak 21.

Terkait dugaan penggelembungan suara, Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Rahmat Bagja mengatakan, pihaknya telah melakukan verifikasi di lapangan.

Hasil penelusuran Bawaslu menunjukkan bahwa Sirekap tidak presisi membaca angka dan dugaan penggelembungan suara tidak terbukti.

Terkait dugaan penggelembungan suara di Cilegon, Rahmat menyatakan tidak terjadi penggelembungan suara untuk PSI.

Pihaknya sudah melakukan verifikasi atas adukan penggelembungan suara PSI dengan menyandingkan perolehan suara antara formulir C.Hasil (tingkat TPS) dan formulir D.Hasil (rekapitulasi tingkat kecamatan).

Perolehan suara PSI berdasarkan penelusuran Bawaslu tidak mengalami perubahan atau penggelembungan.

Bagja menegaskan, formulir hasil rekapitulasi manual berjenjang seperti itu yang akan menjadi dasar sahih dalam menentukan perolehan suara peserta Pemilu 2024, bukan Sirekap yang hanya dijadikan alat bantu publikasi data.

"Jadi sudah diselesaikan, (formulir D.Hasil rekapitulasi kecamatan) sudah disinkronkan dengan (formulir) C.Hasil yang ada," ujarnya kepada Kompas.com, Senin (4/3/2024).

Baca juga: PSI Dulu Hadiahi Prabowo Piala Kebohongan, Kini Berikan Dukungan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com