Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warganet Sebut Gadget Jadi Penyebab Banyak Anak Alami "Speech Delay", Ini Kata Dokter

Kompas.com - 05/03/2024, 08:00 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Topik speech delay atau keterlambatan bicara pada anak ramai dibicarakan warganet di media sosial X beberapa hari terakhir.

Hal tersebut bermula dari cuitan akun @sangjuwita, Jumat (1/3/2024), yang menyebutkan banyak anak di masa sekarang mengalami speech delay.

Pengunggah mengatakan, gadget menyebabkan speech delay karena si kecil tidak berinteraksi dengan manusia asli sehingga perkembangan bahasanya terhambat.

Selain itu, penyebab lain di balik speech delay pada anak adalah perkataan dalam video yang terlalu cepat dan keragaman bahasa dalam konten yang disajikan.

Faktor-faktor tersebut membuat otak anak mendapat terlalu banyak informasi sehingga si kecil kebingungan memahami bahasa yang digunakan sehari-hari.

"Nah anak bingung. Kalo aku mau minum, aku tuh harus bilang apa ya? Akhirnya anak cuma nunjuk2 objeknya sambil teriak ga jelas. Padahal usianya harusnya sudah mulai bisa bicara 1 kata sederhana," cuit pengunggah.

Baca juga: Mengapa Banyak Wanita Korea Selatan Memilih Tidak Memiliki Anak?

Anak tidak direkomendasikan menggunakan gadget

Cuitan yang menyebutkan bahwa gadget menjadi penyebab anak mengalami speech delay direspons dokter spesialis anak dari RS Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Aisya Fikritama.

Ia mengatakan, gadget memang bisa menyebabkan anak mengalami speech delay, namun itu bukanlah faktor satu-satunya.

Aisya menjelaskan, studi yang dilakukan di AS menunjukkan keterkaitan antara anak berusia 6 bulan sampai 12 tahun, penggunaan gadget, dengan speech delay.

Berdasarkan laporan American Academy of Pediatrics (AAP), anak di bawah usia 18 bulan sama sekali tidak direkomendasikan menggunakan gadget.

Penyebabnya, kebisingan dan aktivitas layar mengganggu bayi yang usianya masih belia.

Selain itu, penggunaan gadget juga memutus hubungan antara orangtua dengan anak.

"Sebaliknya AAP merekomendasikan untuk orangtua tetap bisa mendampingi si kecil ketika menggunakan gadget supaya bisa memilih tontonan yang berkualitas dan juga mendampingi si kecil terhadap apa yang ia lihat," ujar Aisya kepada Kompas.com, Sabtu (2/3/2024).

Baca juga: Benarkah Paparan Kipas Angin Berlebih Bisa Menyebabkan Bells Palsy pada Anak?

Penyebab speech delay selain gadget

Lebih lanjut, Aisya menjelaskan, orangtua punya peran penting untuk mencegah speech delay pada anak.

Misalnya, ketika anak menonton konten yang bahasanya belum dimengerti, orangtua dapat menjelaskan hal ini kepada buah hatinya dengan bahasa yang lebih simpel dan praktis.

Halaman:

Terkini Lainnya

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Muncul Kabar Dita Karang dan Member SNSD Ditahan di Bali, Ini Penjelasan Imigrasi

Muncul Kabar Dita Karang dan Member SNSD Ditahan di Bali, Ini Penjelasan Imigrasi

Tren
10 Mata Uang Terkuat di Dunia 2024, Dollar AS Peringkat Terakhir

10 Mata Uang Terkuat di Dunia 2024, Dollar AS Peringkat Terakhir

Tren
Cara Ubah File PDF ke JPG, Bisa Online atau Pakai Aplikasi

Cara Ubah File PDF ke JPG, Bisa Online atau Pakai Aplikasi

Tren
Mengenal Penyakit Infeksi Arbovirus, Berikut Penyebab dan Gejalanya

Mengenal Penyakit Infeksi Arbovirus, Berikut Penyebab dan Gejalanya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com