KOMPAS.com - Tempe merupakan salah satu makanan Indonesia yang diolah dengan proses fermentasi, serta mengandung nilai gizi tinggi terutama protein.
Tempe masih dianggap sebagai makanan yang hanya dikonsumsi oleh masyarakat lapisan menengah ke bawah, karena harga yang relatif terjangkau.
Dikutip dari laman Kemenkes RI, tempe memiliki kandungan zat gizi yang dibutuhkan tubuh antara lain protein, serat, dan vitamin. Sehingga digunakan sebagai makanan alternatif yang berfungsi ganda yaitu sebagai sumber gizi bagi tubuh dan sebagai bahan makanan kesehatan.
Selain itu, tempe memiliki khasiat untuk mencegah terjadinya sejumlah penyakit degeneratif seperti aterosklerotis, jantung koroner, diabetes mellitus, kanker dan lain-lain.
Baca juga: Manfaat Tempe, Makanan Murah yang Banyak Keunggulan
Tempe memiliki beberapa jenis, antara lain :
Dari berbagai jenis tempe tersebut, yang paling banyak dikonsumsi dan digemari oleh masyarakat adalah tempe kedelai.
Umumnya penyebutan tempe berlaku untuk tempe kedelai, sedangkan untuk jenis tempe yang lain disebutkan secara lengkap dengan nama bahan bakunya.
Pada umumnya, proses pembuatan tempe masih dilakukan secara tradisional (turun-temurun) dalam skala industri kecil.
Secara garis besar, tahap-tahapan penting dalam pembuatan tempe, adalah pembersihan biji kedelai, perebusan/pengukusan, pengupasan kulit, inokulasi kapang, pembungkusan, dan fermentasi.
Proses fermentasi adalah tahap terpenting pada pembuatan tempe. Pada tahap ini, dilakukan pemeraman kedelai selama 36-48 jam menggunakan laru (kapang tempe).
Baca juga: 4 Cara Pilih Tempe yang Bagus, Tidak Hanya Warnanya
Berikut ini sejumlah manfaat tempe bagi kesehatan:
Baca juga: Cara Simpan Tempe agar Awet dan Tidak Cepat Busuk