Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Tol di IKN Bakal Bisa "Ngecas" Mobil Listrik, Bagaimana Caranya?

Kompas.com - 19/02/2024, 16:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jalan tol di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur, akan menerapkan teknologi pengisian daya baterai mobil listrik.

Ketua Satgas (Kasatgas) Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Danis Sumadilaga mengatakan, teknologi ini memungkinkan pengguna dapat mengecas sembari melintasi tol.

"Penerapan teknologi jalan yang dapat mengisi ulang daya mobil listrik di tol IKN tersebut masih berupa konsep dan penerapannya dilakukan secara bertahap," ujar Danis, dikutip dari Antara, Jumat (16/2/2024).

Menurut Danis, teknologi charging lane tersebut sudah dijalankan di beberapa negara Eropa untuk mendukung pengguna mobil listrik.

"Tadinya di tol di mana nantinya kita coba satu segmen. Jadi setelah dilakukan pengaspalan, nantinya ada pemasangan lapisan tertentu di jalan tol," katanya.

Teknologi jalan yang dapat mengisi daya mobil listrik ini pun akan turut diujicobakan di area parkir.

Lantas, bagaimana cara kerjanya?

Baca juga: Gambaran IKN 2045: Hanya 2 Juta Penduduk, Taksi Terbang, dan Angkot Listrik Tanpa Sopir

 


Cara kerja tol pengisi daya kendaraan listrik

Charging lane adalah jalur pengisian daya yang memungkinkan kendaraan listrik mengisi daya baterai saat mengemudi.

Cara ini dapat mendorong efektivitas serta keberlanjutan sistem transportasi dengan sumber daya listrik.

Dengan demikian, pengguna jalan tidak perlu takut akan kehabisan baterai ataupun membuang waktu hanya untuk berhenti guna mengisi daya.

Dilansir dari The Guardian, Kamis (12/4/2018), jalan berlistrik pertama di dunia diterapkan oleh Swedia, sepanjang 2 kilometer di jalan umum dekat Stockholm pada 2018.

Charging lane ditandai dengan sebuah rel kecil di tengah jalur untuk mengalirkan listrik dari jalan ke kendaraan.

Desain teknologi ini tak jauh berbeda dengan trek set balap mobil mini Scalextric, yakni berupa rel tepat di bawah kendaraan yang digunakan untuk melaju sesuai jalurnya.

Setiap kendaraan listrik dilengkapi dengan semacam lengan pada bagian bawah yang dapat dinaikkan atau diturunkan.

Saat akan mengecas, pengguna kendaraan dapat menurunkan lengan agar terkoneksi langsung dengan rel, sehingga aliran listrik dapat tersambung.

Namun, saat kendaraan berhenti, arus listrik akan secara otomatis ikut terputus. Jalan sejenis ini juga membuat pengguna tidak dapat menyalip kendaraan di depannya.

Di Swedia, sistem sendiri mampu menghitung konsumsi energi yang memungkinkan pengguna mengetahui debit biaya listrik per kendaraan.

Sesuai fungsinya, pengisian daya dinamis ini berbeda dengan pos pengisian daya di pinggir jalan yang mengharuskan kendaraan berhenti dan menunggu.

Baca juga: Kartu dan Gerbang Tol Seluruh Indonesia Disebut Akan Dihapus Mulai 2024, Ini Kata Kementerian PUPR

Halaman Berikutnya
Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com