KOMPAS.com - Unggahan yang menginformasikan perbedaan gigitan ular berbisa dan tidak berbisa, ramai di media sosial.
Perbedaan tersebut penting diketahui saat musim hujan, seiring potensi ular masuk rumah yang lebih tinggi dibandingkan kemarau.
Informasi beda gigitan ular diunggah oleh akun media sosial X (dulu Twitter) @NoContextHumans, Senin (5/2/2024) pagi.
"Kalau-kalau kamu tidak mengetahuinya," tulis unggahan.
Tampak dalam foto yang diunggah, gigitan ular berbisa memiliki ciri khas dua titik dengan lubang yang lebih dalam.
Sementara ular tidak berbisa, luka gigitan lebih menyerupai bentuk gigi pada hewan melata ini.
Lantas, benarkah gigitan ular berbisa dan tidak berbisa seperti dalam unggahan tersebut?
Baca juga: Waspadai 4 Jenis Ular yang Sering Masuk Rumah di Musim Hujan, Lakukan Ini untuk Mengusirnya
Ketua Taman Belajar Ular (Tabu) Indonesia, Erwandi Elang Supriadi membenarkan, beda gigitan ular berbisa dan tidak berbisa tampak seperti pada unggahan X.
"Benar, perbedaan gigitan ular berbisa dan tidak berbisa seperti unggahan itu," ujarnya, saat dihubungi Kompas.com, Senin (5/2/2024).
Gigitan ular berbisa akan meninggalkan luka dengan dua titik dari taring yang menancap pada tubuh korban.
Menurut Erwandi, dua taring milik ular berbisa berfungsi untuk menyuntikkan dan menyalurkan zat racun pada korban.
Sebaliknya, bekas gigitan ular tidak berbisa akan terlihat terkoyak atau sobek membentuk huruf U seperti susunan gigi ular.
"Kalau tidak berbisa tidak memiliki dua taring, jadi menggigit hanya meninggalkan bekas luka seperti huruf U, seperti tapal kuda," kata dia.
Baca juga: BRIN Temukan Jenis Ular Air Baru di Sulawesi, Berekor Pipih
Erwandi melanjutkan, gigitan ular berbisa atau tidak juga dapat diketahui dari bentuk dan penampakan ular yang menyerang.
Namun, perbedaan kedua jenis hewan melata ini akan sulit dikenali oleh masyarakat awam yang jarang berinteraksi dengan ular.