Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beda Gigitan Ular Berbisa dan Tidak Berbisa, Waspadai Saat Musim Hujan

Kompas.com - 06/02/2024, 20:15 WIB
Diva Lufiana Putri,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

"Kalau dari penampakan luar bisa, tapi yang sudah paham tentang ular. Kalau yang tidak paham tidak bisa dilihat dari penampakan luarnya," tuturnya.

Dia pun meminta masyarakat untuk tidak mencoba menangkap ular sendiri dan meminta bantuan kepada ahlinya.

Sementara itu, jika telanjur tergigit ular, langkah pertolongan yang dapat dilakukan antara lain:

  • Jangan panik
  • Jangan tertidur
  • Balut luka tetapi jangan terlalu kencang karena fungsinya untuk menghambat bukan menghentikan aliran darah
  • Beri air minum dan asupan protein agar antibodi kuat.

"Segera dibawa ke rumah sakit yang menyediakan Sabu atau serum antibisa ular," ujar Erwandi.

Baca juga: Ular Kobra Bertelur Saat Musim Hujan, Ini Cara Menghadapinya jika Masuk Rumah

Bekas gigitan ular kadang terlihat sama

Terpisah, Pakar Ekologi Satwa Liar Herpetofauna IPB University, Mirza Dikari Kusrini menjelaskan, ular berbisa biasanya memiliki taring tipis yang tajam seperti alat suntik, sehingga bekas gigitannya akan terlihat.

Namun, menurut Mirza, bekas gigitan ular berbisa dan tidak berbisa terkadang memiliki bentuk serupa.

"Masalahnya, ketika digigit kadang bekasnya tidak terlihat jelas seperti gambar ini," ungkapnya, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (6/2/2024).

Oleh karena itu, perlu adanya snake venom detection kits atau alat deteksi bisa ular untuk mendeteksi jenis ular yang menggigit.

"Makanya saya sudah lama itu mengampanyekan pentingnya kita mengembangkan snake venom detection kits seperti yang dipunyai oleh Australia," ujar Mirza.

Hanya dimiliki oleh Australia, alat pendeteksi bisa ular digunakan dengan cara mengambil hasil usapan gigitan, darah, atau urine korban ke lubang yang telah dilapisi antibodi berbagai bisa ular.

Alat ini akan sangat membantu memilih jenis antivenom atau antibisa ular yang mungkin harus digunakan untuk menyelamatkan korban.

Baca juga: Cara Mengecek Tanda Ular Masuk Rumah dan Mencegahnya Datang Kembali

Segera bawa korban gigitan ular ke rumah sakit

Sayangnya, Mirza mengungkapkan, kehadiran serum antibisa ular di Indonesia juga tidak selalu tersedia di semua rumah sakit.

"Apalagi serum antibisa kita kan hanya ada satu macam dari Biofarma, BioSAVE, yang sifatnya polivalen," terangnya.

Satu jenis serum antivenom tersebut digunakan untuk tiga macam gigitan ular, yaitu ular kobra, ular welang, dan ular tanah. Padahal, jenis ular berbisa di Indonesia relatif banyak.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com