Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan BPJS Kesehatan soal Pendaftaran Peserta JKN yang Harus Menggunakan Nama Ibu Kandung

Kompas.com - 03/02/2024, 15:00 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tangkapan layar yang berisi obrolan grup petugas Panitia Pemungutan Suara (PPS) dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) soal isian link Dinsos yang harus menyertakan nama ibu kandung, ramai di media sosial. 

Dalam tangkapan layar tersebut tertulis, petugas PPS dan KPPS diwajibkan untuk mengisi data di sebuah link yang memuat nomor Kartu Keluarga (KK), Nomor Induk Kependudukan (NIK), dan nama ibu kandung.

"PPS & KPPS lagi padat2nya siapin pemilu spy lancar. Tau-tau suruh ngisi data dari Dinsos Bantul. Uniknya,data yang harus diisi didalmnya wajib mengisi no KK, NIK, Nma ibu kandung. Untuk apa sih?" tulis narasi di unggahan akun @merapi_uncover, Rabu (31/2/2024). 

Beberapa warganet mengungkapkan bahwa nama ibu kandung sangatlah penting yang bisa disalahgunakan untuk tindak kejahatan.

"Bahaya nek wes kon nyebut nama Ibu kandung... iso2 di salah gunakan nang bank," tulis akun @DedenGonzalez.

"Kalau udah minta nama ibu, sama no kk, udah mencurigakan sih," tulis akun @pngzipped.

Baca juga: Peserta BPJS Kesehatan Meninggal dan Tagihan Iuran Tetap Jalan karena Telat Lapor, Ini Cara Menonaktifkannya


Klarifikasi KPU Bantul

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bantul,Joko Santoso mengatakan, data tersebut diminta untuk keperluan mengurus BPJS Kesehatan bagi PPS dan KPPS dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

"Kami belajar dari Pemilu 2019, KPPS saat itu banyak yang jatuh sakit bahkan sampai ada korban jiwa," ujarnya saat hubungi Kompas.com, Kamis (1/2/2024).

"Setelah dilakukan evaluasi keluarlah surat edaran bersama dari menteri dalam negeri (Mendagri), Bawaslu, dan KPU untuk memastikan seluruh petugas agar mempunyai akses layanan kesehatan dalam Pemilu 2024," sambungnya.

Pasalnya, berdasarkan laporan dari BPJS Kesehatan Bantul, dari total 22.162 petugas PPS dan KPPS, 900 di antaranya belum terdaftar dalam JKN, 800 lainnya memiliki BPJS Kesehatan nonaktif, dan sekian ratus lainnya ditangguhkan karena putus kerja.

"Berdasarkan data itu, kami berkoordinasi dan diperintahkan KPU agar KPU kabupaten berkoordinasi dengan pihak pemerintah kabupaten terkait dengan fasilitas jaminan kesehatan untuk tenaga penyelenggara KPU, baiki PPS atau pun KPPS," terang Joko.

Baca juga: Layanan Kontrasepsi yang Ditanggung BPJS Kesehatan, Suntik KB hingga Prosedur Vasektomi

Penjelasan BPJS Kesehatan

Asisten Deputi Komunikasi Publik dan Hubungan Masyarakat BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah membenarkan bahwa pembuatan BPJS Kesehatan membutuhkan nama ibu kandung untuk proses administrasinya.

Pasalnya, salah satu syaratnya adalah menunjukkan Kartu Keluarga (KK).

"Untuk pendaftaran peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) mandiri, keterangan nama ibu kandung sebetulnya sudah tertera pada Kartu Keluarga," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Jumat (2/2/2024).

Sementara itu, khusus pendaftaran bayi baru lahir, salah satu persyaratannya ialah harus menunjukkan nomor JKN dan data kependudukan ibu kandungnya.

Selain itu, pembuatan BPJS Kesehatan juga bisa dilakukan dengan beberapa cara seperti mendaftar mandiri, lewat dinas sosial, pemerintah daerah, dan perusahaan.

Lebih lanjut, Rizzky mengatakan, terkait dengan cara dan syarat lengkap pendaftaran peserta BPJS Kesehatan dapat dilihat di laman resmi BPJS Kesehatan atau klik di sini.

Baca juga: Petugas PPS dan KPPS di Bantul Wajib Setor Nomor KK, NIK, dan Nama Ibu Kandung, Ini Penjelasan KPU

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Tren
Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Tren
Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Tren
Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Tren
Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Tren
Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Tren
Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com