Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Mundur dari Komisaris Utama Pertamina, Stafsus Erick Thohir: Belum Sampai Suratnya

Kompas.com - 02/02/2024, 20:38 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok memutuskan mundur dari jabatannya sebagai Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina (Persero).

Keputusan tersebut disampaikan Ahok melalui akun Instagram resminya @basukibtp pada Jumat (2/2/2024).

Ahok mengatakan, ia memutuskan mundur dari Pertamina agar dapat ikut mengampanyekan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.

Ia menegaskan keputusan tersebut menjadi tanda bahwa tidak ada lagi kebingungan terkait arah politiknya.

"Unggahan ini merupakan bukti tanda terima Surat Pengunduran Diri saya sebagai Komisaris Utama PT. Pertamina (Persero) yang saya serahkan hari ini, 2 Februari 2024," ujar Ahok.

Baca juga: Menegaskan Dukungan ke Ganjar, Ahok Mundur dari Jabatan Komisaris Utama Pertamina

Surat belum diterima Kementerian BUMN

Dalam unggahan di akun Instagram resminya, Ahok menunjukkan selembar surat berwarna putih berisi surat pengunduran diri.

Surat tersebut ditujukan kepada Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dan ditandatangani oleh Ahok dan Sekretaris Dewan Komisaris Pertamina Priska Sufhana.

Meski Ahok memutuskan mundur, Staf Khusus III Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan, surat pengunduran mantan Gubernur DKI Jakarta ini belum diterima oleh Kementerian BUMN.

"Belum sampai suratnya," ujar Arya saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (2/2/2024).

Baca juga: Perjalanan Karier Jaleswari Pramodhawardani, Pakar HAM yang Mundur dari Kantor Staf Kepresidenan

Ahok memutuskan mundur setelah menduduki jabatan sebagai Komut Pertamina selama empat tahun.

Ia diangkat menjadi Komut Pertamina oleh Erick Thohir pada Jumat (22/11/2019) lalu.

Erick mengatakan, Ahok dipilih menjadi Komut Pertamina setelah berbicara empat mata dengan Jokowi di beranda Istana Merdeka, Jakarta selama 10 menit.

Pada saat itu, posisi Ahok sebagai Komut Pertamina diharapkan dapat mendorong Pertamina mencapai target. Erick juga menilai Ahok adalah tipe pendobrak.

"Kenapa Pak Basuki di Pertamina apalagi didampingi Pak Wamen juga saya rasa bagaimana bagian terpenting Pertamina, bagaimana mengurangi impor migas harus tercapai. Bukan berarti anti-impor tapi mengurangi, lalu proses-proses pembangunan refinery (penyulingan) ini amat sangat berat jadi saya perlu team work yang besar tidak bisa dirut saja," ujarnya dikutip dari Antara.

Baca juga: Alasan Mahfud Mundur dari Menko Polhukam, Serahkan Surat ke Jokowi Besok

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com