Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Trauma? Berikut Pengertian, Penyebab, dan Ciri-cirinya

Kompas.com - 25/01/2024, 08:15 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

KOMPAS.com - Trauma adalah keadaan jiwa atau psikologis yang tidak normal sebagai akibat dari tekanan jiwa atau cedera fisik.

Kondisi tersebut merupakan respons terhadap suatu peristiwa yang membuat seseorang merasa sangat stres.

Menurut American Psychological Association, trauma adalah respons emosional terhadap peristiwa mengerikan seperti kecelakaan, pelecehan, atau bencana alam.

Seseorang yang mengalami trauma dapat merasakan berbagai emosi, baik segera setelah kejadian tersebut maupun dalam jangka panjang.

Baca juga: 6 Tanda Anda Mengalami Trauma karena Pandemi dan Cara Mengatasinya

Mereka mungkin merasa kewalahan, tidak berdaya, terkejut, atau kesulitan memproses pengalamannya.

Reaksi jangka panjang mencakup emosi yang tidak terduga, kilas balik, hubungan yang tegang, dan bahkan gejala fisik seperti sakit kepala atau mual.

Meskipun perasaan ini normal, beberapa orang mengalami kesulitan untuk melanjutkan hidup mereka secara normal.

Baca juga: Waspada, Ini 5 Tanda Anda Sedang Mengalami Stres Berlebihan


Gejala trauma

Gejala trauma berkisar dari ringan hingga berat, dan ada banyak faktor yang menentukan bagaimana suatu peristiwa traumatis mempengaruhi seseorang, termasuk:

  • Karakteristik dan kepribadian
  • Adanya kondisi kesehatan mental lainnya
  • Paparan sebelumnya terhadap peristiwa traumatis
  • Jenis peristiwa atau kejadian
  • Latar belakang dan pendekatan mereka dalam menangani emosi.

Dikutip dari laman Medical News Today, seseorang bisa mengalami gejala trauma berupa respon emosional dan psikologis, serta respon fisik.

Baca juga: Manfaat Memelihara Kucing untuk Mengurangi Stres Menurut Penelitian

1. Respon emosional dan psikologis

Seseorang yang mengalami trauma mungkin merasakan:

  • Penyangkalan
  • Amarah
  • Takut
  • Merasa sedih
  • Malu
  • Kebingungan
  • Kecemasan
  • Depresi
  • keputusasaan
  • Mudah marah
  • Sulit berkonsentrasi.

Mereka mungkin mengalami ledakan emosi, sulit mengatasi apa yang mereka rasakan, atau menarik diri dari orang lain.

Baca juga: Mengenal Gangguan Kecemasan dan Cara Sederhana Mengatasinya

2. Respons fisik

Selain reaksi emosional, trauma juga dapat menyebabkan gejala fisik, seperti:

  • Sakit kepala
  • Masalah pencernaan
  • Kelelahan
  • Jantung berdebar kencang
  • Berkeringat
  • Merasa gelisah.

Terkadang, seseorang juga akan mengalami hyperarousal, atau ketika seseorang merasa seolah-olah berada dalam kondisi waspada terus-menerus.

Baca juga: 15 Ciri Depresi pada Anak-anak dan Remaja, Apa Saja?

Penyebab trauma

Ilustrasi penyebab trauma.iStockphoto/SB Arts Media Ilustrasi penyebab trauma.

Trauma bukan tentang peristiwa yang terjadi, melainkan tentang bagaimana Anda meresponsnya.

Tidak semua orang yang mengalami peristiwa stres akan mengalami trauma. Beberapa peristiwa lebih mungkin menyebabkan trauma dibandingkan peristiwa lainnya.

Dilansir dari laman Psych Central, beberapa kejadian berikut dapat menyebabkan trauma:

  • Trauma medis
  • Trauma seksual
  • Trauma keluarga
  • Trauma pengungsi
  • Kesedihan yang traumatis
  • Terorisme dan kekerasan
  • Kekerasan pasangan intim
  • Trauma bencana
  • Pengabaian masa kecil.

Baca juga: Mengenal Depresi, Gejala dan Cara Menanganinya

Trauma psikologis merupakan respons terhadap suatu peristiwa yang membuat seseorang merasa sangat stres.

Beberapa orang akan mengalami gejala yang hilang setelah beberapa minggu, sementara yang lain akan memiliki efek jangka panjang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com