Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Sopir Taksi Ancam WNA dengan Senjata Tajam di Bali

Kompas.com - 06/01/2024, 12:16 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Video sopir taksi di Bali yang mengancam warga negara asing menggunakan senjata tajam (sajam), viral di media sosial.

Unggahan tersebut banyak beredar di media sosial, salah satunya akun Instagram @denpasar.viral pada Kamis (4/1/2024).

"VIRAL! OKNUM SOPIR TAXI DI BALI PERLIHATKAN SAJAM DI DEPAN WISATAWAN!" tulis pengunggah.

Dalam rekaman video tersebut, tampak sopir taksi dan penumpang sedang cekcok satu sama lain terkait dengan tarif taksi.

Sopir taksi tersebut terdengar meminta pembayaran jasa taksi sebanyak 50 dollar, namun WNA tersebut hanya menyanggupi dengan sejumlah Rp 50.000

Hingga Sabtu (6/1/2024) siang, unggahan tersebut disukai sebanyak 5.121 pengguna.

Lantas, bagaimana kronologinya?

Baca juga: Aturan Baru, WNA Pemilik Visa Kunjungan Kini Bisa Perpanjang Izin Tinggal Secara Online


Kronologi sopir keluarkan senjata tajam pada WNA

Saat dikonfirmasi, Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan membenarkan adanya insiden dalam video unggahan tersebut.

Ia menyampaikan bahwa kejadian tersebut terjadi pada Selasa (2/1/2024) sekitar pukul 17.00 Wita.

Kejadian tersebut tepatnya berada di Jalan Kayu Aya, Kelurahan Seminyak, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, Bali.

"Dalam video beredar terlihat seorang supir taksi sedang mengancam kedua WNA yang merupakan penumpang dari taxi tersebut, dengan menggunakan sebuah senjata tajam dan meminta pembayaran jasa taxi sejumlah 50 dollar," ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Jumat (5/1/2024).

Ia melanjutkan, WNA tersebut kemudian hanya menyanggupi membayar Rp 50.000 dan mereka berteriak secara histeris.

"Akhirnya kedua WNA itu diturunkan oleh supir taksi/pelaku di depan Hotel The Legian Seminyak," imbuhnya.

Pelaku ditangkap

Ia mengatakan, pelaku bernama Yanuarius Toebkae (21) saat itu langsung melarikan diri dan kemudian terdeteksi di wilayah Pasuruan, Jawa Timur.

"Namun, gerak cepat Polda Bali tidak bisa dihidari dan pelaku berhasil ditangkap di wilayah Jawa Timur atas koordinasi Polda Bali dengan Asvec bandara Juanda Surabaya," ungkap dia.

Saat ini, pelaku sudah dijemput ke Juanda Surabaya oleh tim Satreskrim Polresta Denpasar dan sedang dalam perjalanan menuju Mako Polresta Denpasar Bali untuk proses pemeriksaan.

"Sementara Kepolisian sedang berkoordinasi dengan pihak Imigrasi guna mencari kedua WNA (korban), untuk dimintai keterangan sekaligus meminta korban untuk melaporkan pelaku sebagai dasar hukum mempercepat proses peneriksaan pelaku," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Sepak Terjang Benny Sinomba Siregar, Paman Bobby Nasution yang Ditunjuk Jadi Plh Sekda Kota Medan

Sepak Terjang Benny Sinomba Siregar, Paman Bobby Nasution yang Ditunjuk Jadi Plh Sekda Kota Medan

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23, Kick Off 21.00 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23, Kick Off 21.00 WIB

Tren
Siapa Kandidat Terkuat Pengganti Rafael Struick di Laga Indonesia Vs Uzbekistan?

Siapa Kandidat Terkuat Pengganti Rafael Struick di Laga Indonesia Vs Uzbekistan?

Tren
Mengapa Bisa Mengigau Saat Tidur? Ternyata Ini Penyebabnya

Mengapa Bisa Mengigau Saat Tidur? Ternyata Ini Penyebabnya

Tren
Tanggal 1 Mei Hari Libur Apa?

Tanggal 1 Mei Hari Libur Apa?

Tren
Sempat Diteriaki Warga tapi Tak Menggubris, Kakek Berusia 61 Tahun Tertabrak KA di Sragen

Sempat Diteriaki Warga tapi Tak Menggubris, Kakek Berusia 61 Tahun Tertabrak KA di Sragen

Tren
Perpanjang Pajak STNK Harus Bawa KTP Asli Pemilik Kendaraan, Bagaimana jika Sudah Meninggal?

Perpanjang Pajak STNK Harus Bawa KTP Asli Pemilik Kendaraan, Bagaimana jika Sudah Meninggal?

Tren
Air Kelapa Muda Vs Air Kelapa Tua Sehat Mana? Ini Beda dan Manfaatnya

Air Kelapa Muda Vs Air Kelapa Tua Sehat Mana? Ini Beda dan Manfaatnya

Tren
Tari Rangkuk Alu Jadi Google Doodle Hari Ini, Apa Alasannya?

Tari Rangkuk Alu Jadi Google Doodle Hari Ini, Apa Alasannya?

Tren
3 Artefak Langka Majapahit Ditemukan di AS, Nilainya Rp 6,5 Miliar

3 Artefak Langka Majapahit Ditemukan di AS, Nilainya Rp 6,5 Miliar

Tren
Penjelasan Kemenpora dan MNC Group soal Aturan Nobar Indonesia Vs Uzbekistan

Penjelasan Kemenpora dan MNC Group soal Aturan Nobar Indonesia Vs Uzbekistan

Tren
Ilmuwan Temukan Salah Satu Bintang Tertua di Alam Semesta, Terletak di Galaksi Tetangga

Ilmuwan Temukan Salah Satu Bintang Tertua di Alam Semesta, Terletak di Galaksi Tetangga

Tren
Korsel Akan Beri Insentif Rp 1 Miliar untuk Bayi yang Baru Lahir, Apa Alasannya?

Korsel Akan Beri Insentif Rp 1 Miliar untuk Bayi yang Baru Lahir, Apa Alasannya?

Tren
5 Air Rebusan untuk Atasi Jerawat, Salah Satunya Jahe dan Kunyit

5 Air Rebusan untuk Atasi Jerawat, Salah Satunya Jahe dan Kunyit

Tren
[POPULER TREN] Dampak La Nina bagi Indonesia | Beberapa Makanan Mengandung MIkroplastik

[POPULER TREN] Dampak La Nina bagi Indonesia | Beberapa Makanan Mengandung MIkroplastik

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com