KOMPAS.com - Sejumlah warganet menyoroti bisakah metode pemilihan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (capres) dilakukan terpisah di pemilihan umum (Pemilu).
Hal tersebut disampaikan setelah debat cawapres usai pada Jumat (22/12/2023).
"Kata gue teh semua ketiga calon pasangan ini salah pasangan #DebatCawapres," tulis warganet lewat akun media sosial X (dulu Twitter) @nakbuahtez, Jumat.
"Bisa ala carte aja gak ini capres cawapresnya," balas pengguna akun @xoxxuci.
"Bisa gk sih pemilihan capres dn cawapres d pisah jd ntar yg menang bru d gabungin jd pasangan soalnya ini gimana ya agak kurang saling cocok begitu pasangannya," ujar akun @Ahnrahma1.
Lalu, bagaimana tanggapan pakar?
Baca juga: Disebut Cak Imin 15 Kali dalam Debat Cawapres, Apa Arti Kata Slepet?
Direktur Eksekutif Setara Institute Halili Hasan mengatakan, pemilihan capres dan cawapres secara terpisah tidak bisa diterapkan di Indonesia yang menerapkan Pemilu demokrasi.
"Pemilihan demikian tidak dikenal dalam sistem Pemilu demokratis manapun," ujarnya kepada Kompas.com, Sabtu (23/12/2023).
Halili menjelaskan, sepasang kandidat dalam pemilihan presiden (Pilpres) di Indonesia sejak awal sudah berada dalam bentuk satu paket yang diusung partai atau gabungan partai.
"(Partai atau gabungan partai mengusung) hanya 1 pasang kandidat. Kandidat capres-cawapres itu satu paket," tegasnya.
Karena itu, dia menyebut masyarakat Indonesia tidak bisa memilih satu capres dan satu cawapres dari pasangan dengan nomor urut berbeda.
"Kandidat memang satu paket. Tidak bisa capres ambil satu paket, cawapres paket yang lain," tambah dia.
Baca juga: Mengenal Carbon Capture and Storage dan Aturannya, Ditanyakan Gibran di Debat Cawapres
"Kita sistem satu paket. Aturannya seperti itu. Jadi pemilihannya satu paket. Capres dengan cawapres ya sudah (sesuai) pasangan nomor urut," jelasnya kepada Kompas.com. Sabtu (23/12/2023).
Ujang tidak memungkiri ada negara tertentu yang sistem pemilihan capres dan cawapresnya dilakukan terpisah. Namun, sistem ini tetap lebih jarang diterapkan oleh banyak negara termasuk Indonesia.