Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jurus "Slepet" ala Cak Imin untuk Ciptakan Keadilan dan Kemakmuran

Kompas.com - 22/12/2023, 21:25 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1, Muhaimin Iskandar menawarkan strategi slepet untuk keadilan dan kemakmuran rakyat.

Hal tersebut dikatakan Muhaimin saat sesi penyampaian visi-misi dalam debat cawapres di Jakarta Convention Center, Jakarta, Jumat (22/12/2023) malam.

Seperti sarung para santri di pondok pesantren, Muhaimin menyebutkan bahwa strategi slepet bisa digunakan untuk "mencambuk" berbagai hal.

"Slepet bisa untuk membangunkan yang tidur, menggerakkan yang loyo, dan sekaligus mengingatkan yang lalai," kata pria yang akrab disapa Cak Imin ini.

Baca juga: Mengintip Penampilan Para Cawapres pada Debat Malam Ini...


Jurus "slepet" ala Amin

Cak Imin menuturkan, ia bersama Anies Baswedan memiliki pemikiran yang sama untuk mewujudkan perubahan dan perbaikan.

Ia bahkan mengibaratkan dirinya dengan Anies seperti botol dengan tutup.

Menurutnya, strategi slepet pertama adalah disrupsi. Dalam hal ini, pihaknya akan menarik pajak orang-orang kaya Indonesia dan menurunkan pajak bagi masyarakat kelas menengah.

Ketua Umum PKB ini mengeklaim, seratus orang Indonesia memiliki kekayaan di atas 100 juta jumlah penduduk Indonesia.

"Artinya, ini keadaan yang tidak adil ini harus kita slepet," ujarnya.

Baca juga: Debat Cawapres 22 Desember 2023 Pukul Berapa? Ini Tema dan Panelisnya

Sementara itu, Cak Imin juga mengutarakan keinginannya untuk menyelepet harga komoditas sembako yang kini dinilai mahal.

Pasalnya, harga cabai, telur, beras menjadi mahal karena mafia yang merajalela.

Tak hanya itu, Cak Imin juga ingin menyelepet angka penggangguran di Indonesia yang terbilang tinggi.

Ia menjelaskan, angka pengangguran di Indonesia mencapai 8 juta orang, sedangkan 80 juta orang berstatus sebagai sektor informal.

Mereka yang bekerja di sekotr tersebut, kata Cak Imin, tidak mendapatkan penghasilan yang pasti.

"Ini yang harus kita slepet," kata Cak Imin lagi.

Baca juga: Debat Cawapres 22 Desember 2023 Pukul Berapa? Ini Tema dan Panelisnya

Janjikan bansos ditingkatkan

Cak Imin juga mengatakan, bantuan sosial (bansos) yang menjadi kewajiban negara akan ditingkatkan bila dirinya bersama Anies terpilih sebagai presiden dan wakil presiden. 

Ia juga mencanangkan "bansos plus" untuk meningkatkan kemampuan daya beli masyarakat.

Di sisi lain, paslon nomor urut 1 akan memastikan 5 persen anggaran dari APBN atau sekitar Rp 150 juta untuk kaum muda agar ikut berperan memajukan bangsa.

"Salah satunya adalah kamu kredit usaha anak muda yang diberikan kesempatan untuk mengakses sebanyak-banyaknya menjadi pelaku ekonomi yang baik," ucap Cak Imin.

Baca juga: Banggakan IKN, Gibran: Simbol Pemerataan Pembangunan Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Tren
Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Tren
Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Tren
BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

Tren
Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Tren
Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Tren
Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Tren
Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Tren
5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

Tren
5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

Tren
8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

Tren
UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

Tren
Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Tren
Duduk Perkara Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan, Buntut Harta Kekayaan Tak Wajar

Duduk Perkara Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan, Buntut Harta Kekayaan Tak Wajar

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com