Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Alasan Mengapa Gula Merusak Kesehatan Tubuh, Jangan Diremehkan

Kompas.com - 20/11/2023, 16:00 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mengonsumsi makanan atau minuman mengandung gula memang terasa lezat di lidah dan menambah nafsu makan.

Gula yang membuat makanan dan minuman terasa manis juga dapat menjadi penambah energi ketika tubuh kekurangan tenaga.

Akan tetapi, konsumsi gula sebaiknya dibatasi karena bahan yang satu ini bisa merusak kesehatan tubuh.

Kementerian Kesehatan menyarankan agar masyarakat membatasi asupan gula sebanyak 50 gram per hari atau setara dengan empat sendok makan.

Baca juga: Efek Mengonsumsi Madu terhadap Gula Darah Berdasarkan Penelitian

Lantas, apa saja dampak negatif yang ditimbulkan jika mengonsumsi gula secara berlebihan?

Baca juga: Apa yang Terjadi Ketika Terlalu Banyak Mengonsumsi Gula?

1. Penyakit jantung

Dilansir dari WebMD, konsumsi gula terlalu banyak berisiko meningkatkan potensi kematian akibat penyakit jantung.

Hal tersebut dapat terjadi ketika orang mengonsumsi 1/4 atau lebih dari kalori harian mereka dari gula tambahan.

Potensi kematian akibat penyakit jantung karena konsumsi gula berlebih disebabkan oleh tekanan darah yang meningkat.

Selain itu, konsumsi gula dalam jumlah yang banyak dapat melepaskan lebih banyak lemak ke dalam aliran darah.

Dua kondisi tersebut dapat menyebabkan serangan jantung, stroke, dan penyakit jantung lainnya.

Baca juga: Benarkah Alpukat Bisa Menurunkan Kadar Gula Darah Penderita Diabetes?

2. Tekanan darah tinggi

Ilustrasi tekanan darah tinggi.iStockphoto/AmnajKhetsamtip Ilustrasi tekanan darah tinggi.

Sebagian orang mengira bahwa melonjaknya tekanan darah dipicu oleh konsumsi garam. Tetapi, gula juga menjadi alasan lain mengapa tekanan darah meningkat.

Gula bisa menyebabkan tekanan darah tinggi karena kadar insulin melonjak terlalu tinggi.

Kondisi tersebut membuat pembuluh darah kurang fleksibel dan menyebabkan ginjal menahan air dan natrium.

3. Penyakit hati

Sebagian besar makanan kemasan, makanan ringan, dan minuman dimaniskan dengan fruktosa, gula sederhana dari buah-buahan atau sayuran seperti jagung.

Halaman:

Terkini Lainnya

Analisis Gempa M 6,5 di Garut, BMKG: Bukan Megathrust

Analisis Gempa M 6,5 di Garut, BMKG: Bukan Megathrust

Tren
Jarang Diketahui, Ini 5 Jenis Makanan yang Sebaiknya Tak Dikonsumsi Bersama dengan Kafein

Jarang Diketahui, Ini 5 Jenis Makanan yang Sebaiknya Tak Dikonsumsi Bersama dengan Kafein

Tren
7 Tanda Terlalu Lama Berlari dan Bisa Membahayakan Tubuh, Apa Saja?

7 Tanda Terlalu Lama Berlari dan Bisa Membahayakan Tubuh, Apa Saja?

Tren
Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 28-29 April 2024

Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 28-29 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Tanda Tubuh Kelebihan Gula | Kekuatan Timnas Uzbekistan

[POPULER TREN] Tanda Tubuh Kelebihan Gula | Kekuatan Timnas Uzbekistan

Tren
7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com