Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Henti Jantung, Penyebab Wafatnya Bupati Halsel Saat Main Bola

Kompas.com - 07/11/2023, 21:00 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bupati Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara, Usman Sidik (50) meninggal dunia saat bermain sepak bola di pembukaan Piala Bupati Cup, Minggu (5/11/2023) petang.

Diberitakan Kompas.com, Senin (6/11/2023), Usman mendadak ambruk di tengah lapangan saat pertandingan berlangsung.

Tim medis dan ambulans segera masuk lapangan untuk menolong Usman. Namun, dia meninggal dunia saat berada di rumah sakit.

"Bupati meninggal dunia sekitar pukul 18.40 WIT, setelah menjalani perawatan di RSU Marabose usai bermain sepak bola di lapangan Gelora Bahrain Kasuba," kata adik kandung sang bupati, Samsuddin Sidik.

Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Labuha Ferdian Hidayat menjelaskan, Usman mengalami henti jantung saat tiba di rumah sakit. 

”Untuk penyebab pasti memang tidak bisa diketahui karena keluarga menolak otopsi dan menerima apa yang terjadi. Akan tetapi, dari pengamatan kami dari tim medis memang saat dibawa jantung almarhum sudah berhenti,” ucapnya, dikutip dari Kompas.id, Senin (6/11/2023).

Lalu, apa yang dimaksud dengan henti jantung yang dialami Usman usai bermain bola?

Baca juga: 7 Hal Tak Terduga yang Bisa Memicu Serangan Jantung, Apa Saja?


Pengertian henti jantung

Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Universitas Sebelas Maret (UNS) Habibie Arifianto menjelaskan, kondisi henti jantung juga biasa dikenal dengan cardiac arrest.

"Henti jantung adalah suatu kondisi di mana organ jantung yang berfungsi sebagai pompa berhenti untuk bekerja," jelasnya kepada Kompas.com, Selasa (7/11/2023).

Habibie mengungkapkan, jantung yang berhenti bekerja mengakibatkan sirkulasi darah di dalam tubuh terhenti.

Henti jantung, lanjutnya, terjadi ketika seseorang terkena serangan jantung. Kondisi ini mengakibatkan suplai oksigen ke otot jantung terhenti.

"Atau gangguan irama ganas yang menyebabkan jantung tiba-tiba berhenti untuk berdenyut," lanjutnya.

Baca juga: 6 Tanda Jantung Tidak Sehat yang Harus Diwaspadai, Ada Sakit Dada dan Kelelahan

Risiko henti jantung dan cara mencegahnya

Lebih lanjut, Habibie menjelaskan, henti jantung memiliki faktor risiko yang berbeda tergantung penyebab adanya gangguan pada organ tersebut.

"Kalau penyebabnya serangan jantung, berarti faktor risiko akan sama seperti faktor risiko penyakit jantung koroner pada umumnya," lanjut dia.

Faktor risiko terjadinya henti jantung di antaranya: 

  • Hipertensi
  • Diabetes melitus
  • Merokok
  • Kolesterol tinggi

Untuk mencegah henti jantung, Habibie menyebut, setiap orang harus menghindari kondisi-kondisi yang memicu faktor risiko tersebut.

Sebagai contoh, penderita hipertensi wajib minum obat antihipertensi. Sementara pasien diabetes harus rutin mengontrol kadar gula darah.

"Nah, apabila penyebab cardiac arrest-nya adalah gangguan irama, itu yang agak rumit," tambah dia.

Menurut Habibie, gangguan irama jantung biasanya terjadi akibat kondisi genetik yang mengakibatkan gangguan di struktur jantung.

Orang yang mengalami gangguan irama jantung maka harus dipasang alat kejut jantung atau intracardiac defibrilator (ICD) untuk mengurangi risiko henti jantung mendadak.

Baca juga: Tipe Kepribadian yang Berisiko Terkena Serangan Jantung

Halaman:

Terkini Lainnya

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Tren
Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Tren
Ramai soal 'Review' Resto Bikin Usaha Bangkrut, Pakar Hukum: Sah tapi Harus Berimbang

Ramai soal "Review" Resto Bikin Usaha Bangkrut, Pakar Hukum: Sah tapi Harus Berimbang

Tren
6 Kondisi Penumpang Kereta yang Berhak Dapat Kompensasi KAI, Apa Saja?

6 Kondisi Penumpang Kereta yang Berhak Dapat Kompensasi KAI, Apa Saja?

Tren
3 Pemain Uzbekistan yang Patut Diwaspadai Timnas Indonesia, Salah Satunya Punya Nilai Rp 86,81 Miliar

3 Pemain Uzbekistan yang Patut Diwaspadai Timnas Indonesia, Salah Satunya Punya Nilai Rp 86,81 Miliar

Tren
Sepak Terjang Benny Sinomba Siregar, Paman Bobby Nasution yang Ditunjuk Jadi Plh Sekda Kota Medan

Sepak Terjang Benny Sinomba Siregar, Paman Bobby Nasution yang Ditunjuk Jadi Plh Sekda Kota Medan

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23, Kick Off 21.00 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23, Kick Off 21.00 WIB

Tren
Siapa Kandidat Terkuat Pengganti Rafael Struick di Laga Indonesia Vs Uzbekistan?

Siapa Kandidat Terkuat Pengganti Rafael Struick di Laga Indonesia Vs Uzbekistan?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com