Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beredar Video Sebut TKA China Aniaya Warga di Morowali, Polisi: Tidak Benar

Kompas.com - 02/11/2023, 15:00 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Media sosial X diramaikan dengan video bernarasi tenaga kerja asing (TKA) China menganiaya warga di Kabupaten Morowali, Provinsi Suulawesi Tengah (Sulteng).

Video tersebut beredar setelah diunggah akun @knpiharis pada Rabu (1/11/2023).

Dalam video, terlihat beberapa orang melakukan penganiayaan terhadap seorang pria berbaju biru di tengah jalan raya.

Pria tersebut berkali-kali ditendang di bagian kepala dan tubuh serta dipukul menggunakan tongkat. Namun, ia tidak melawan.

"*saya mendapatkan sebuah Video Viral tentang situasi di Kabuparen Morowali Provinsi Sulawesi Tengah adanya sejumlah TKA China (Tiongkok) yang sudah berani menghakimi Penduduk Pribumi hingga parah. Tolong POLRI untuk segera bergerak mengecek Keaslian Video ini, @ListyoSigitP," tulis pengunggah.

Hingga Kamis (2/11/2023), video tersebut sudah ditayangkan sebanyak 255.200 kali.

Penjelasan Polda Sulteng

Kabid Humas Polda Sulteng Kombes Pol Djoko Wienarto buka suara soal dugaan TKA China menganiaya warga di Morowali sebagaimana dinarasikan dalam video.

Djoko mengatakan, pihaknya sudah meminta keterangan dari Polres Morowali.

Berdasarkan keterangan yang didapat, peristiwa penganiayaan sebagaimana terekam dalam video tidak terjadi di Morowali.

"Terkait hal tersebut saya sudah konfirmasi ke Kapolres (Morowali). Itu tidak benar," ujar Djoko ketika dihubungi Kompas.com, Kamis (2/11/2023).

"Kalau dicermati di video tersebut, SPBU terdapat logo Shell. SPBU tersebut di daerah Morowali tidak ada," sambungnya.

Baca juga: Video Viral TKA China Pakai Seragam Loreng di Aceh, Ini Kata Imigrasi

Imbauan Polda Sulteng

Terkait beredarnya video yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya, Djoko meminta masyarakat untuk tidak mudah terpancing.

Ia mengajak masyarakat untuk melapor kepada polisi bila menemukan hal-hal yang berisi hoaks.

"Saya mengimbau kepada masyarakat agar tidak mudah terpancing dengan berita-berita hoaks," sarannya.

"Agar melaporkan kepada Polri apabila menemukan hal-hal yang bersifat hoaks atau tidak jelas sumber beritanya," pungkas Djoko.

Baca juga: 20 TKA China Mendarat di Makassar, Ditjen Imigrasi: Mereka Masuk Sebelum PPKM Darurat

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com