Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi Baru: Ampas Teh dan Kopi Bisa Memperpanjang Masa Simpan Kue

Kompas.com - 29/09/2023, 09:15 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Teh dan kopi adalah minuman populer di dunia yang memiliki kandungan nutrisi yang bersifat antiinflamasi dan antioksidan.

Enak dan menyehatkan, banyak orang mengonsumsi teh dan kopi setiap hari tanpa jeda.

Dilansir dari Sciencealert, Rabu (27/9/2023), ada sekitar 90 persen produk teh dan kopi yang akan dibuang setelah diseduh. Padahal, menurut penelitian, ampas teh dan kopi masih dapat digunakan untuk hal-hal lain.

Dalam beberapa tahun terakhir, para ilmuwan telah bereksperimen dengan memanfaatkan ampas teh dan kopi supaya dapat digunakan dengan lebih baik.

Baru-baru ini, para ilmuwan menyarankan penggunaan ampas teh dan kopi untuk memperkuat makanan, seperti halnya kue.

Baca juga: Bagaimana Cara Memilih Kopi Terbaik untuk Menurunkan Berat Badan?


Memperpanjang masa simpan kue

Sebuah studi baru yang dipimpin oleh para peneliti di King Faisal University di Arab Saudi menunjukkan, menambahkan ampas teh atau kopi ke dalam resep kue dapat meningkatkan nilai gizi makanan yang dipanggang dan memperpanjang masa simpannya.

"Dengan memasukkan ampas teh dan kopi bekas ke dalam campuran kue bolu, nilai gizi kue dapat ditingkatkan, memberikan manfaat kesehatan tambahan bagi konsumen," tulis para peneliti dalam penelitian ini.

"Kehadiran senyawa bioaktif dalam ampas tersebut juga berkontribusi pada potensi aktivitas antioksidan dan menunda pertumbuhan mikroba selama penyimpanan," tambahnya.

Pada 2020, para peneliti mengeksplorasi gagasan untuk menambahkan ampas kopi ke dalam kue bebas gluten untuk meningkatkan nilai gizinya.

Kemudian, pada 2023 penelitian lain mencoba untuk menambahkan teh hijau ke dalam kue mangkuk untuk melihat apakah flavonoid dalam daunnya tetap bertahan setelah dimasukkan ke dalam oven.

Flavonoid adalah senyawa tanaman yang penting dengan potensi antikanker, antioksidan, antiinflamasi, dan antivirus.

Baca juga: Jangan Langsung Dibuang, Ini 6 Manfaat dari Ampas Teh, Apa Saja?

Ilustrasi ampas kopi. PIXABAY/STEPHANIE ALBERT Ilustrasi ampas kopi.

Kandungan dalam ampas teh dan kopi

Penelitian terbaru ini dikembangkan dari penelitian sebelumnya dan menyelidiki apakah ampas teh atau kopi tetap memiliki antioksidan setelah direbus dan digiling, dan apakah bahan tersebut dapat didaur ulang untuk meningkatkan nutrisi atau umur simpan kue.

"Secara keseluruhan, kami bertujuan untuk menyediakan metode yang mudah digunakan oleh rumah tangga biasa untuk mengurangi jejak karbon mereka," lanjut peneliti.

Ketika tim peneliti merendam teh hitam dan kopi arab dalam air yang mendidih selama 10 menit, mereka menemukan bahwa ampas teh yang telah dikeringkan masih memiliki persentase yang cukup besar dari senyawa fenolik, termasuk flavonoid.

Ampas teh berhasil mempertahankan hingga 73 persen fenol yang disebut theaflavin trigallate, yang merupakan antioksidan kuat yang direkomendasikan untuk mereka yang memiliki kolesterol tinggi, obesitas, atau penyakit jantung.

Halaman:

Terkini Lainnya

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com