Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Proses Terbentuknya Bumi 4,5 Miliar Tahun Lalu?

Kompas.com - 26/09/2023, 19:15 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

KOMPAS.com - Bumi adalah planet ketiga terdekat dari matahari dan satu-satunya planet yang diketahui memiliki atmosfer dengan oksigen bebas dan lautan air cair di permukaan.

Oleh karena itu, bumi sejauh ini menjadi satu-satunya planet yang memiliki kehidupan atau dapat ditinggali.

Sama seperti planet-planet terestrial lainnya, Bumi memiliki inti pusat, mantel berbatu, dan kerak yang padat.

Dikutip dari laman NASA, bumi terdiri dari empat lapisan utama, dimulai dengan inti dalam yang ada di pusat bumi, kemudian diselimuti oleh inti luar, mantel, dan kerak bumi.

Baca juga: Mengenal Planet, Pengertian dan Proses Terbentuknya


Inti bagian dalam adalah bola padat yang terbuat dari logam besi dan nikel dengan radius sekitar 1.221 kilometer dengan suhu mencapai 5.400 derajat Celcius.

Ia dikelilingi oleh lapisan inti luar yang tebalnya mencapai 2.300 kilometer, terbuat dari cairan besi dan nikel.

Di antara inti luar dan kerak bumi terdapat mantel, lapisan paling tebal. Campuran batuan cair yang panas dan kental dengan ketebalan sekitar 2.900 kilometer.

Lapisan terluar adalah kerak bumi, rata-rata memiliki kedalaman sekitar 30 kilometer di daratan. Di dasar lautan, kerak bumi lebih tipis dan memanjang sekitar 5 kilometer.

Baca juga: Bagaimana Proses Terbentuknya Samudra atau Lautan?

Lantas, bagaimana proses terbentuknya planet bumi?

Peristiwa awal: supernova

Ilustrasi ledakan supernova dalam proses terbentuknya alam semesta.iStockphoto/coffeekai Ilustrasi ledakan supernova dalam proses terbentuknya alam semesta.

Dilansir dari laman Space.com, miliaran tahun yang lalu, Bumi, dan seluruh tata surya sama sekali tidak dapat dikenali, hanya berupa awan debu dan gas yang sangat besar.

Kemudian sebuah kejadian misterius, yang menurut kepercayaan umum di kalangan ilmuwan adalah sebuah bintang jauh yang hancur dan menciptakan ledakan supernova.

Ledakan ini mengganggu awan debu, membuatnya berkumpul bersama, dan membentuk piringan gas dan debu yang berputar, atau dikenal sebagai solar nebula (nebula tata surya).

Baca juga: Bagaimana Proses Terbentuknya Gunung? Simak Penjelasan Berikut

Semakin cepat awan berputar, semakin banyak debu dan gas yang terkonsentrasi di pusatnya, sehingga semakin menguatkan kecepatan nebula.

Seiring waktu, gravitasi di pusat awan menjadi begitu kuat sehingga atom hidrogen mulai bergerak lebih cepat dan hebat.

Halaman:
Baca tentang

Terkini Lainnya

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Tren
Asal-usul Gelar 'Haji' di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Asal-usul Gelar "Haji" di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Tren
Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar 'Money Politics' Saat Pemilu Dilegalkan

Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar "Money Politics" Saat Pemilu Dilegalkan

Tren
Ilmuwan Temukan Eksoplanet 'Cotton Candy', Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Ilmuwan Temukan Eksoplanet "Cotton Candy", Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Tren
8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

Tren
Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Tren
Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Tren
El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

Tren
Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Tren
Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Tren
Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Tren
7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

Tren
Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Tren
Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Tren
Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com