Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Vitamin C 1000 Mg Bikin Tak Mengantuk Seharian, Benarkah?

Kompas.com - 21/09/2023, 08:00 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Media sosial X diramaikan oleh unggahan foto dengan narasi vitamin C 1000 mg bisa membuat tak mengantuk seharian.

Unggahan itu diposting melalui akun @convomf pada Selasa (19/9/2023).

Dalam unggahan itu, terdapat foto yang menampilkan satu botol vitamin C 1000 mg.

Warganet dalam unggahan itu menyebutkan bahwa vitamin C 1000 mg membuatnya melek seharian tanpa lelah.

Baca juga: Ramai soal Vitamin A Disebut Bisa Mengurangi Mata Minus, Benarkah?

Hingga Rabu (20/9/2023), unggahan tersebut sudah dilihat lebih dari 494.000 kali dan mendapat 5.170 likes.


Penjelasan ahli

Guru Besar Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Zullies Ikawati menampik vitamin C memberikan efek tidak mengantuk.

“Tidak ada hubungannya vitamin C dengan efek melek atau tidak mengantuk,” kata Zullies kepada Kompas.com, Rabu (20/9/2023).

Selain itu, konsumsi vitamin C dengan dosis 1000 mg juga melebihi kebutuhan tubuh per harinya.

“Kebutuhan vitamin C sehari-hari yang normal itu sekitar 90-100 mg saja sehari, tidak perlu sampai 1000 mg,” terang Zullies.

Baca juga: Tak Hanya Vitamin A, Berikut Ini Daftar Nutrisi yang Ada pada Wortel

Dia mengatakan, biasanya, vitamin C dengan dosis 1000 mg dikonsumsi saat tubuh dalam kondisi sedang sakit.

“Pada kondisi sakit, kekurangan asupan vitamin C dari makanan, defisiensi vitamin C, orang bisa membutuhkan lebih banyak vitamin C. Maka, mengonsumsi dosis 500 mg dan 1000 mg,” jelasnya.

Meski begitu, tubuh masih bisa menoleransi asupan vitamin C lebih dari batas normal.

“Tingkat asupan atas yang dapat ditoleransi atau jumlah maksimum yang dapat dikonsumsi dalam sehari yang kemungkinan besar tidak membahayakan adalah 2000 mg sehari untuk orang dewasa,” ungkap Zullies.

Menurutnya, vitamin C merupakan salah satu nutrisi yang relatif aman dan efektif bagi kesehatan tubuh.

“Apalagi vitamin ini mudah larut dalam air. Jadi, jika berlebih akan dibuang melalui urine,” imbuh Zullies.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com