Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sederet Fakta Kebakaran Museum Nasional yang Hanguskan 4 Ruang Penyimpanan Barang Bersejarah

Kompas.com - 17/09/2023, 09:15 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kebakaran melanda Museum Nasional atau disebut juga Museum Gajah di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat pada Sabtu (16/9/2023) malam.

Kobaran api terlihat muncul sejak pukul 20.00 WIB di bagian belakang Museum Nasional.

Kebakaran tersebut menyebabkan atap dan tembok bangunan bagian belakang musuem ambruk.

Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin Gulkarmat) Jakarta Pusat  mengerahkan belasan mobil pemadam kebakaran dan puluhan petugas untuk memadamkan api.

Dibutuhkan waktu sekitar tiga jam sampai api benar-benar padam.

Berikut sejumlah fakta kebakaran Museum Nasional:


Ada ledakan

Sudin Gulkarmat Jakarta Pusat melaporkan, terjadi ledakan cukup besar pukul 19.58 WIB dari arah bedeng proyek pengerjakan renovasi Museum Nasional.

Saat itu, petugas keamanan sedang melaksanakan apel. Alarm gedung kemudian berbunyi.

Sekitar pukul 20.00 WIB, api muncul dan menjalar dari lantai dasar Gedung A yang terletak di bagian belakang kompleks museum.

Menurut Kepala Sudin Gulkarmat Asril Rizal, kebakaran tersebut diduga akibat korsleting listrik.

"Korsleting listrik di belakang pameran museum, diduga berasal dari area bedeng tukang yang sedang melaksanakan perbaikan gedung Blok C," ujarnya, dikutip dari Kompas.com, Sabtu (16/9/2023).

Sudin Gulkarmat Jakarta Pusat mengerahkan 52 personel dan 13 unit mobil pemadam kebakaran untuk memadamkan kebakaran.

Baca juga: Museum Nasional Terbakar, Damkar Jakpus Terus Tambah Personel

Gedung yang terbakar ambruk

Bagian belakang bangunan Museum Nasional atau Museum Gajah tampak ambruk akibat kebakaran pada Sabtu (16/9/2023) malam.KOMPAS.com/TRIA SUTRISNA Bagian belakang bangunan Museum Nasional atau Museum Gajah tampak ambruk akibat kebakaran pada Sabtu (16/9/2023) malam.
Api masih membakar gedung belakang Museum Nasional hingga sekitar pukul 21.00 WIB. Kondisi ini bahkan menyebabkan dinding dan atap gedung itu ambruk.

Diberitakan Kompas.com, Sabtu (16/9/2023), petugas pemadam kebakaran menyiagakan mobil damkar di halaman depan museum untuk mengantisipasi api merembet ke bagian depan.

Namun, kencangnya angin membuat api mulai merembet ke bangunan lainnya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Cerita Ed Dwight, Butuh 60 Tahun Sebelum Wujudkan Mimpi Terbang ke Luar Angkasa

Cerita Ed Dwight, Butuh 60 Tahun Sebelum Wujudkan Mimpi Terbang ke Luar Angkasa

Tren
Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Tren
Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang 'Jaka Sembung'

Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang "Jaka Sembung"

Tren
Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Tren
Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Tren
Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Tren
Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tren
5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

Tren
Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

Tren
Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Tren
Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Tren
Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Tren
Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com