Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arkeolog Temukan Galeri Tertua di Bawah Tanah Peru yang Berusia Ribuan Tahun

Kompas.com - 05/09/2023, 17:00 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Para arkeolog menemukan galeri bawah tanah kuno di sebuah situs di pegunungan Andes, Peru.

Galeri bawah tanah kuno itu ditemukan di dekat laguna yang terletak di ketinggian lebih dari 11.200 kaki di atas permukaan laut, menurut laporan El Dominical de Panamericana.

Perairan tersebut berada beberapa mil timur laut kota Huari di wilayah Ancash, Peru.

Para arkeolog percaya bahwa galeri bawah tanah yang dibuat dengan balok batu itu mungkin memiliki usia setara dengan budaya Chavin pra-Hispanik yang ada di Peru ribuan tahun lalu.

Baca juga: Arkeolog Temukan Makam Berusia 3.000 Tahun di Peru yang Diduga Milik Seorang Dukun


Chavin menjadi salah satu peradaban terkenal di Peru

Dilansir dari Newsweek, Senin (4/9/2023), kebudayaan Chavin adalah salah satu peradaban paling terkenal di Peru kuno yang berkembang antara tahun 900 SM dan 200 SM meskipun asal-usulnya diduga lebih awal dari itu.

Pada periode tersebut, pengaruh kebudayaan yang sangat maju menyebar ke seluruh bagian utara dan tengah wilayah yang sekarang dikenal sebagai Peru.

Situs arkeologi terpenting dari budaya ini adalah Chavin de Huantar yang terletak di dataran tinggi Andean di wilayah Ancash pada ketinggian lebih dari 10.400 kaki.

Chavin de Huantar berisi reruntuhan dan artefak yang terkait dengan budaya ini, meskipun tidak jelas apakah itu menjadi pusat atau tempat kelahiran budaya tersebut.

Meskipun demikian, situs ini adalah salah satu situs arkeologi paling awal dan paling terkenal dari periode pra-Hispanik di Peru.

Mengingat pentingnya sejarah, Chavin de Huantar ditetapkan sebagai situs warisan dunia oleh UNESCO pada 1985.

Bangunan pusat di Chavin de Huantar adalah kompleks kuil besar yang dibangun dari balok-balok batu yang dihiasi dengan karya seni yang rumit.

“Penampilannya sangat mencolok, dengan kompleks teras dan alun-alun, dikelilingi oleh struktur batu, dan sebagian besar ornamen zoomorfik,” demikian deskripsi situs UNESCO.

"Chavin adalah pusat upacara dan ziarah bagi dunia keagamaan Andean dan menampung orang-orang dari berbagai garis lintang, jarak, dan bahasa," lanjutnya.

Kompleks candi berisi galeri interior yang mirip dengan galeri yang baru-baru ini ditemukan di situs dekat Huari, namun dalam skala yang lebih besar.

Baca juga: Arkeolog Temukan Fosil Manusia Purba Tertua Terkubur di Gua Maroko

Tujuan pembangunan galeri bawah tanah belum diketahui

Dalam penemuan galeri tertua di bawah tanah terbaru, para arkeolog dipandu oleh sebuah batu vertikal memanjang yang dikenal sebagai huanca.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com