Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Kualitas Rangka Motor Bisa Diketahui dari Suara Saat Diketuk?

Kompas.com - 27/08/2023, 16:00 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Rangka enhanced Smart Architecture Frame (eSAF) Honda belakangan menuai banyak sorotan lantaran dianggap mudah patah dan berkarat.

Berbagai video yang menunjukkan kejadian rangka eSAF Honda patah pun bertebaran di media sosial.

Tak hanya itu, warganet juga menunjukkan rangka eSAF Honda yang berkarat, padahal motor masih dalam kondisi baru.

Kondisi ini kemudian membuat beberapa orang membandingkan rangka eSAF Honda dengan kendaraan lain.

Dalam beberapa video yang beredar, tampak rangka yang diklaim sebagai eSAF Honda itu mengeluarkan bunyi lebih nyaring daripada rangka kendaraan lain, seperti video yang diunggah dalam akun X ini.

Lantas, apakah kualitas rangka motor bisa dilihat dari bunyinya ketika diketuk?

Baca juga: Rangka eSAF Disebut Mudah Patah dan Berkarat, Akankah Honda Lakukan Recall?

Penjelasan pakar

Dosen Prodi Teknik Mesin Universitas Gadjah Mada (UGM) Jayan Sentanuhady mengatakan, suara ketokan hanya bisa membandingkan ketebalan pelat rangka kendaraan.

Namun, hal itu tidak bisa dijadikan sebagai patokan untuk menilai kualitas rangka.

Menurutnya, filosofi dalam desain suatu barang adalah kuat secara struktur, tetapi tetap ringan.

"Jadi pelat yang tipis itu bukan mengindikasikan sebuah struktur itu jelek. Pelat tipis kalau sudah jadi rangka kuat, itu yang diinginkan secara desain," kata Jayan kepada Kompas.com, Minggu (27/8/2023).

"Jadi rangka yang bagus itu kuat menahan beban, tetapi ringan. Kalau kuat dan berat itu gampang desainnya," sambungnya.

Baca juga: Ramai soal Rangka eSAF Motor Honda Rusak, Pemilik Berhak Komplain

Ia menjelaskan, rangka eSAF ini merupakan sebuah terobosoan bagus bagi Honda.

Sayangnya, memang rangka tersebut mudah berkarat karena berbagai faktor.

"Masalahnya mudah berkarat saja, berkarat itu bisa dari banyak faktor, misal material, welding coating, lingkungan penggunaan," jelas dia.

"Kalau frame tidak kuat, pada saat keluar dari pabrik lalu Anda naikin dan boncengan dua dan patah, itu namanya tidak kuat," lanjutnya.

Ia menjelaskan, beberapa kasus eSAF Honda yang patah belakangan tak bisa disimpulkan bahwa kualitas rangkanya buruk.

Sebab, perlu dilakukan penelusuran terkait perbandingan jumlah keseluruhan kendaraan yang dijual dan jumlah kendaraan yang bermasalah, baik karatan maupun patah.

"Itu dihitung berapa persennya, terus patah-patah itu tinggal di daerah mana aja," ujarnya.

Baca juga: Daftar Motor Honda yang Pakai Rangka eSaf dan Cara Klaim Garansinya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Tren
Duduk Perkara Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan, Buntut Harta Kekayaan Tak Wajar

Duduk Perkara Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan, Buntut Harta Kekayaan Tak Wajar

Tren
Ini yang Terjadi pada Tubuh Ketika Anda Latihan Beban Setiap Hari

Ini yang Terjadi pada Tubuh Ketika Anda Latihan Beban Setiap Hari

Tren
Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dibuka Besok, Berikut Link, Jadwal, Formasi, dan Cara Daftar

Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dibuka Besok, Berikut Link, Jadwal, Formasi, dan Cara Daftar

Tren
Ramai soal Ribuan Pendaki Gagal 'Muncak' di Gunung Slamet, PVMBG: Ada Peningkatan Gempa Embusan

Ramai soal Ribuan Pendaki Gagal "Muncak" di Gunung Slamet, PVMBG: Ada Peningkatan Gempa Embusan

Tren
Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Berhenti Minum Teh Selama Sebulan?

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Berhenti Minum Teh Selama Sebulan?

Tren
Bisakah Hapus Data Pribadi di Google agar Jejak Digital Tak Diketahui?

Bisakah Hapus Data Pribadi di Google agar Jejak Digital Tak Diketahui?

Tren
Berapa Lama Jalan Kaki untuk Ampuh Menurunkan Kolesterol?

Berapa Lama Jalan Kaki untuk Ampuh Menurunkan Kolesterol?

Tren
Tragedi Biaya Pendidikan di Indonesia

Tragedi Biaya Pendidikan di Indonesia

Tren
Meski Tinggi Kolesterol, Ini Manfaat Telur Ikan yang Jarang Diketahui

Meski Tinggi Kolesterol, Ini Manfaat Telur Ikan yang Jarang Diketahui

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 14-15 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 14-15 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
NASA Tunjukkan Rasanya Masuk ke Dalam Lubang Hitam

NASA Tunjukkan Rasanya Masuk ke Dalam Lubang Hitam

Tren
Usai Ditekuk Arsenal, Atap Stadion Manchester United Jebol dan Air Membanjiri Lapangan

Usai Ditekuk Arsenal, Atap Stadion Manchester United Jebol dan Air Membanjiri Lapangan

Tren
Venezuela Akan Jadi Negara Pertama yang Kehilangan Gletser, Berikutnya Indonesia

Venezuela Akan Jadi Negara Pertama yang Kehilangan Gletser, Berikutnya Indonesia

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com