KOMPAS.com - Rangka enhanced Smart Architecture Frame (eSAF) Honda belakangan menuai banyak sorotan lantaran dianggap mudah patah dan berkarat.
Berbagai video yang menunjukkan kejadian rangka eSAF Honda patah pun bertebaran di media sosial.
Tak hanya itu, warganet juga menunjukkan rangka eSAF Honda yang berkarat, padahal motor masih dalam kondisi baru.
Kondisi ini kemudian membuat beberapa orang membandingkan rangka eSAF Honda dengan kendaraan lain.
Dalam beberapa video yang beredar, tampak rangka yang diklaim sebagai eSAF Honda itu mengeluarkan bunyi lebih nyaring daripada rangka kendaraan lain, seperti video yang diunggah dalam akun X ini.
Lantas, apakah kualitas rangka motor bisa dilihat dari bunyinya ketika diketuk?
Baca juga: Rangka eSAF Disebut Mudah Patah dan Berkarat, Akankah Honda Lakukan Recall?
Dosen Prodi Teknik Mesin Universitas Gadjah Mada (UGM) Jayan Sentanuhady mengatakan, suara ketokan hanya bisa membandingkan ketebalan pelat rangka kendaraan.
Namun, hal itu tidak bisa dijadikan sebagai patokan untuk menilai kualitas rangka.
Menurutnya, filosofi dalam desain suatu barang adalah kuat secara struktur, tetapi tetap ringan.
"Jadi pelat yang tipis itu bukan mengindikasikan sebuah struktur itu jelek. Pelat tipis kalau sudah jadi rangka kuat, itu yang diinginkan secara desain," kata Jayan kepada Kompas.com, Minggu (27/8/2023).
"Jadi rangka yang bagus itu kuat menahan beban, tetapi ringan. Kalau kuat dan berat itu gampang desainnya," sambungnya.
Baca juga: Ramai soal Rangka eSAF Motor Honda Rusak, Pemilik Berhak Komplain
Ia menjelaskan, rangka eSAF ini merupakan sebuah terobosoan bagus bagi Honda.
Sayangnya, memang rangka tersebut mudah berkarat karena berbagai faktor.
"Masalahnya mudah berkarat saja, berkarat itu bisa dari banyak faktor, misal material, welding coating, lingkungan penggunaan," jelas dia.
"Kalau frame tidak kuat, pada saat keluar dari pabrik lalu Anda naikin dan boncengan dua dan patah, itu namanya tidak kuat," lanjutnya.
Ia menjelaskan, beberapa kasus eSAF Honda yang patah belakangan tak bisa disimpulkan bahwa kualitas rangkanya buruk.
Sebab, perlu dilakukan penelusuran terkait perbandingan jumlah keseluruhan kendaraan yang dijual dan jumlah kendaraan yang bermasalah, baik karatan maupun patah.
"Itu dihitung berapa persennya, terus patah-patah itu tinggal di daerah mana aja," ujarnya.
Baca juga: Daftar Motor Honda yang Pakai Rangka eSaf dan Cara Klaim Garansinya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.