Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Hepatitis Sedunia 28 Juli: Sejarah dan Jenis Penyakitnya

Kompas.com - 28/07/2023, 05:45 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.comHari Hepatitis Sedunia atau World Hepatitis Day (WHD) selalu diperingati pada tanggal 28 Juli setiap tahunnya.

Dikutip dari WHO, Hari Hepatitis Sedunia tahun 2023 mengusung tema “One Life, One Liver” atau “Satu Kehidupan, Satu Hati”.

Tema tersebut mengartikan bahwa setiap orang hanya memiliki satu kehidupan dengan kepemilikan atas satu hati.

Hati diketahui melakukan lebih dari 500 fungsi vital setiap hari untuk membuat seseorang tetap hidup.

Menurut data, lebih dari satu juta kematian terkait hepatitis setiap tahun dan satu infeksi kronis baru setiap sepuluh detik.

Oleh karena itu kesadaran untuk menjaga kesehatan hati dan mencegah penyakit hepatitis menjadi sangat penting. 

Baca juga: Hari Hepatitis Sedunia, Ini 6 Fakta Penyakit Hepatitis

Sejarah Hari Hepatitis Sedunia

Dilansir dari Nature, dokter Yunani bernama Hippporates pada 2.000 tahun lalu menggambarkan penyakit dengan kondisi kulit menguning yang disebut sebagai Ikterus.

Kemudian dokter atau genetikawan Amerika Serikat (AS) bernama Baruch Samuel Blumberg menemukan penyebab dan pencegahan penyakit ini.

Blumberg menemukan antigen dalam darah seorang Aborigin di Australia yang menjadi antigen permukaan virus hepatitis B.

Temuan tersebut akhirnya mengarah pada tes untuk menyaring donor darah untuk virus dan vaksin hepatitis.

Pada akhir 1950-an ketika Blumberg bekerja di National Institutes of Health (NIH) AS menemukan kejanggalan pada protein pengangkut kolesterol sebagai hasil dari polimorfisme genetik.

Kemudian pada 1963, ketika mengepalai Bagian Kedokteran dan Genetika Geografis NIH, Blumberg dan rekannnya menemukan antigen berwarna merah dalam serum seorang penderita hemofilia.

Antigen tersebut bereaksi dengan antigen dalam serum Aborigin Autralia, kemudian dinamai dengan antigen Australia.

Kendati demikian, banyak orang yang membantah temuan itu namun menjadi penelitian Blumberg lebih lanjut.

Baca juga: Hepatitis: Gejala, Penyebab, dan Cara Pencegahannya

Pada tahun 1964, tak lama setelah Blumberg pindah dari NIH ke Fox Chase Cancer Center di Philadelphia, Pennsylvania, AS, dia dan rekannya bernama Tom London terus melakukan penelitian lebih lanjut.

Blumberg dan London menemukan bahwa meskipun antigen Australia ditemukan pada prevalensi tinggi pada pasien Down sebagai sebuah kelompok, itu tidak ada pada bayi baru lahir.

Bukan diwariskan, melainkan keberadaan antigen dalam darah pasien Down Syndrome tampaknya berkorelasi dengan kehidupan mereka di institusi kesehatan mental.

Hal itu menjadi petunjuk pertama bahwa antigen Australia mungkin terkait dengan agen infeksius.

Infeksi spesifik diidentifikasi sebagai hepatitis B ketika dua pasien down syndrome dan seorang peneliti di lab Blumberg ditemukan membawa antigen hanya setelah mengembangkan hepatitis akut.

Perusahaan AS Bernama Abbott Laboratories mengembangkan tes untuk menyaring donor darah untuk antigen. Tes tersebut dapat mengurangi kejadian hepatitis B yang terkait dengan transfusi darah.

Tes itu juga mengidentifikasi wanita hamil yang membawa virus dan menghasilkan langkah-langkah yang mengurangi penularan dari ibu ke bayi hingga 90 persen.

Pada akhir 1960-an, Blumberg dan Irving Millman di Fox Chase memisahkan partikel antigen Australia yang kecil dan tidak menular dari virus dan mengubahnya menjadi vaksin hepatitis B.

Vaksin ini juga merupakan vaksin kanker pertama, karena virus hepatitis B adalah penyebab utama kanker hati.

Atas penemuannya, Blumberg dianugerahi Hadiah Nobel dalam Fisiologi atau Kedokteran pada tahun 1976.

Kemudian WHO menetapkan tanggal 28 Juli setiap tahunnya sebagai Hari Hepatitis Sedunia sejak 2010.

Tanggal itu diambil dari ulang tahun Baruch S. Blumberg yang meninggal pada 2011 di umur 85 tahun.

Baca juga: 5 Definisi Kasus pada Penyakit Hepatitis Akut dan Penjelasannya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com